Bandung, Beritainspiratif.com-Konser simfoni ”Enigma” yang digelar, Sabtu ( 28/4) di Teater Tertutup Dago Tea House merupakan penutup dari musim ketiga Bandung Philharmonic 2018.
Pada konser ini, Bandung Philharmonic menampilkan E Hee Young Lirn seorang cellist muda dari Seoul, Korea Selatan yang sangat berbakat di dunia musik orkestra pada saat ini.
Ia telah bermain bersama dengan orkestra-orkestra ternama di dunia. Saat ini, Hee-Young Lim menjabat sebagai pimpinan seksi Cello di Rotterdam Philharmonic Orchestra yang merupakan cellist wanita dari Asia pertama yang menjabat di posisi tersebut.
Hee Young hadir di Indonesia atas undangan dari Bandung Philharmonic dan dukungan dari PT POSCO Indonesia Inti.
Selain itu, Robert Nordling adalah direktur musik Bandung Philharmonic, direktur festival musik Baroque on Beaver Island di Northern Michigan dan direktur musik lake Forest Civic Orchestra di Chicago.
Robert merupakan endiri dan direktur musik Bay Chamber Symphony Orchestra di San Fransisco.
Nathan lskandar , Lahir di Jakarta, 31 Oktober 1993, sejak kecil ia sudah mengambil kursus privat piano klasik & pop jazz.
la menyelesaikan program studi musiknya di Conservatory of Music Universitas Pelita Harapan dengan peminatan kompomsi di bawah bimbingan Johannes Sebastian Nugroho, Iulus dengan predikat 'cum |aude'.
Gerbang Nias adalah komposisi yang ditulis oleh Nathan, yang terinspirasi dari' tarian tradisional Nias 'Fame’e Afo’, sebuah bentuk tarian ’penyambutan’ untuk menyambut tamu.
Penampilan 'Gerbang Nias’ akan diperdanakan oleh Bandung Philharmonic, yang akan di conduct oleh Wisnu Dewanta.
Wishnu Dewanta sendiri merupakan Direk‘tur Musik dari sebuah Orkestra Pop di Jakarta, Bellevorx Chamber Orchestra. Tidak hanya di musik orkestra, Wishnu Juga aktif dalam dunia kompsisi sebagai arranger muda dan Juga komponis di Jakarta, Kini, Wishnu menjabat sebagai asisten konduktor Bandung Philharmonic. (Dudy)