- Pendidikan
- 23 Dec 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Raden Roro Ayu Maulida Putri, kontestan perwakilan Jawa Timur, berhasil terpilih sebagai Puteri Indonesia 2020, pada acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center Jumat (6/3/2020) malam. Ayu Maulida akan mewakili Indonesia pada ajang Miss Universe 2020.
Dalam kontes kecantikan yang digelar oleh Yayasan Puteri Indonesia itu, RR Ayu Maulida Putri berhasil menyisihkan 38 konstestan dari perwakilan tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia.
Hasil selengkapnya:
Profil RR Ayu Maulida Putri
Dikutip dari wikipedia.org, Ayu Maulida pernah menjuarai Asia Model Festival 2019. Ayu Maulida berhasil mengungguli 79 peserta lain dari 27 negara.
Ia meraih gelar Face of Asia yang merupakan gelar tertinggi pada kontes itu.
Pemilik tinggi 177 cm itu juga berpartisipasi pada Indonesia Fashion Week 2019.
Di sana, Ayu Maulida meraih penghargaan The Best Catwalk Female Model.
Ia memeragakan busana dari desainer seperti Poppy Dharsono, Agnes Budisurya, Danjyo Hiyoji, Barli Asmara, Misan, Tethuna, dan Lia Afif.
Nama Ayu Maulida bukanlah nama asing di kontes kecantikan Tanah Air.
Alumnus Fakultas Hukum, Universitas Airlangga itu pernah mengikuti kontes tingkat Provinsi Puteri Indonesia Jawa Timur pada 2017.
Sayangnya, ia gagal meraih gelar kemenangan lantaran kontes ini dijuarai Fatma Ayu Husnasari dari Blitar.
Pada 2020, ia kembali mengikuti kontes yang sama, dan berhasil terpilih sebagai pemenang.
Dikutip dari laman Puteri Indonesia, dalam kontes Puteri Indonesia 2020, Ayu Maulida mengajukan program Senyum Desa sebagai advokasinya.
Rr Ayu Maulida Putri SH. (22) merupakan anak kedua dari 3 bersaudara yang lahir dan tumbuh besar di Kota Surabaya.
Karir modelling yang sudah ia tekuni sejak usia 14 tahun membentuk pribadi yang pantang menyerah, berani dan mandiri.
Bagi Ayu Maulida, menjadi Puteri Indonesia adalah impian terbesarnya sejak kecil. Oleh karena itu, seperti pepatah Bung Karno, “Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang bintang”.
Hal ini yang memotivasinya untuk selalu bangkit dari kegagalan dan selalu berusaha belajar untuk menerima segala masukan demi menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Peraih gelar Sarjana Hukum Universitas Airlangga yang akrab disapa Ayuma ini memiliki advokasi bernama Senyum Desa.
Berawal dari pembangunan dalam negeri yang tidak merata sangat dirasakan oleh penduduk desa.
Faktor utama memang sangat beratnya kondisi perekonomian di desa yang menyebabkan pendidikan masyarakat desa tergolong sangat rendah. Pendidikan di desa jelas tidak seindah yang dapat dibayangkan dengan daerah perkotaan sehingga banyak sekali hal-hal yang patut kita perdulikan.
Sebagai contoh dengan tidak memadainya segi fasilitas sekolah, pengajar yang tidak berjumlah banyak, pola pikir masyarakat yang tidak mengutamakan pendidikan atau bahkan murid yang telanjang kaki tak beralaskan sandal terlebih sepatu bukan hal yang mengejutkan untuk masyarakat desa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Ayuma dan beberapa temannya mendirikan komunitas “SENYUM DESA” pada tahun 2018 yang peduli dan turun langsung untuk membantu permasalahan tersebut dengan program-program yang mereka buat meliputi pemberdayaan perempuan dan anak anak desa tentang pentingnya pendidikan dengan memberikan penyuluhan dan seminar untuk tidak takut bermimpi, memberikan bantuan fasilitas fasilitas Pendidikan seperti buku , perpustakaan mini dan alat penujang kebutuhan sekolah serta memberikan penyuluhan tentang peluang peluang dan potensi Desa sehingga bisa menjadi penunjuang untuk kemandirian desa.
Oleh karena itu dengan adanya “SENYUM DESA“ ini mempunyai harapan untuk memberikan perubahan di Indonesia, terkhususnya masyarakat desa. Dari adanya pergerakan kecil yang Senyum Desa lakukan, ia percaya kelak akan berdampak besar terhadap masyarakat luas. ***