- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Direktur Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal syariah kini jadi pilihan investasi yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari Anggota Bursa Penyedia Layanan Syariah Online Trading (ABSOTS), dalam lima tahun terahir jumlah investor syariah meningkat lebih dari 1.500 persen.
Pada tahun 2015 jumlah investor syariah hanya 4.908 investor, meningkat jadi 80.152 investor per September 2020.
"Jumlah investor syariah dalam lima tahun terahir meningkat lebih dari 1.500 persen, dengan tingkat keaktifan 25,2 persen," katanya pada pembukaan Sharia Investment Week secara virtual, Senin (16/11/2020).
Baca Juga:Wagub-jabar-hadiri-pembukaan-mtq-nasional-xxviii-2020-di-sumbar
Event gelaran pasar modal syariah tahunan yang berlangsung selama 6 hari mulai 16 sampai 21 November 2020 ini, mempertemukan investor dengan stakeholder sekaligus mendukung inklusi pasar modal syariah.
Menurut Inarno, semakin diminatinya pasar modal syariah, tercermin dari jumlah saham syariah yang diperdagangkan di lantai bursa.
Data pada BEI per 27 Oktober 2020 menunjukkan jumlah saham syariah meningkat 96,3 persen sejak tahun 2011, dari 237 saham jadi 451 saham atau 63,6 persen dari total saham.
Sementara capitalisasi pasar saham syariah mencapai 51,4 persen dari total capitalisasi pasar, dengan prosentase total nilai transaksi 53,7 persen.
Sedangkan volume transaksi syariah 56,9 persen serta frekuensi transaksi mencapai 61,9 persen dari total frekuensi saham di Bursa Efek Indonesia.
"Kami optimis kedepan pasar modal syariah akan semakin maju. Dan Sharia Investment Week 2020 ini, akan jadi ajang bagi para investor syariah baik pemula maupun investor aktif, untuk lebih memahami tentang pasar modal syariah," pungkasnya.
(Ida)
Baca Juga:
1. Program Sedekah100, Solusi Masalah Anda Dengan Cara Berbagi
2. Pelayanan Umroh Terbaik dari PT. Albadriyah Wisata
3. Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar