- Ragam
- 24 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com – “Kami akan memberikan yang terbaik bagi tanah Indonesia yaitu produk pupuk kami,” ujar Dr. Ir. Antonius YPBC Widyatmoko, MAgr saat melakukan rapat kerjasama antara CV. Wira Tani Makmur dengan PT.
Sarottama Dharma Kalpariksa di Hotel Asrillia Bandung.
Rapat kerjasama antara CV. Wira Tani Makmur selaku produsen pupuk merk Komsah dan PT. Sarottama Dharma Kalpariksa berlangsung di Hotel Asrillia yang terletak di Jl. Peta Bandung pada hari Minggu (24/06/2018). Acara rapat ini merupakan salahsatu perwujudan dari program yang dicanangkan oleh Presiden Jokowie beberapa waktu lalu melalui penanaman tanaman sorghum yang menjadi salahsatu bahan baku tepung selain jagung, ketela dan padi.
Dr. Ir. Antonius YPBC Widyatmoko, MAgr yang akrab dipanggil Wiwid dalam rapat ini mewakili CV. Wira Tani Makmur, sementara Nuniek Sri Martini mewakili PT. Sarottama Dharma Kalpariksa yang merupakan salahsatu perusahaan agribisnis yang telah mampu meningkatkan hasil budidaya Jagung di beberapa daerah di Jawa Barat dan NTT.
“Pupuk merk Komsah yang kami produksi ini telah diekspor ke Jepang selama 10 tahun terakhir dan merupakan salahsatu pupuk terbaik dan cukup mahal yang digunakan oleh negara Jepang untuk membudidayakan tanaman bunga di sana,” papar Wiwit. “Namun pupuk kami juga sangat baik digunakan untuk tanaman holtikultura dan serealia seperti jagung, ketela dan sorghum,” lanjutnya lagi.
Secara garis besar, Wiwit yang merupakan lulusan S3 Universitas Kyushu Jepang dan peneliti genetika molekuler ini mengungkapkan bahwa bahan baku dari pupuk Komsah ini adalah seresah dari berbagai macam tanaman. “Seresah untuk bahan baku Komsah merupakan daun-daun yang berguguran secara alamiah dan banyak sekali terdapat di Indonesia,” ungkap Wiwit.
Ketertarikan Wiwit untuk mengembangkan pupuk dengan merk Komsah ini adalah setelah selama 6 tahun menjalani pendidikan S2 dan S3 di Jepang Wiwit memperhatikan bagaimana pola masyarakat Jepang dalam hal penggunaan dan produksi pupuk bagi budidaya tanamanya. “Dengan memperhatikan pola masyarakat Jepang inilah akhirnya saya mencoba memproduksi pupuk dengan menggunakan bahan baku seresah,” terang Wiwit.
Wiwit juga menerangkan bahwa usaha memproduksi pupuk sudah dilakukan sejak tahun 2007 dan suddah melakukan kegiatan ekspor ke Jepang. “Baru tahun 2017 kemarin saya mulai mendirikan perusahaan dengan nama CV. Wira Tani Makmur,” terang Wiwit. Wiwit juga menjelaskan bahwa produk pupuk Komsah yang saat ini diproduksi berupa pupuk padat dan cair ini. Pupuk Komsah yang diproduksi untuk Indonesia berbeda dengan yang selama ini diekspor ke Jepang. Melalui penelitian sejak tahun 2015, dengan mengkombinasikan bahan baku seresah dengan baku baku alami lainnya, akhirnya dihasilkan pupuk Komsah yang lengkap sebagai pupuk dasar dan untuk mendukung pertumbuhan dan produktifitas tanaman di Indonesia.
Dari beberapa kasus yang Wiwit temukan saat meneliti hasil dari produk pupuknya ini, Wiwit yakin bahwa pupuk ini mampu memperbaiki kualitas tanah. “Saat digunakan oleh seorang petani padi di Klaten, petani tersebut mengakui bahwa tanah yang ia injak menjadi lebih gembur dan hasil panennya meningkat setelah menggunakan pupuk kami,” papar Wiwit.”Perlu ditegaskan bahwa pupuk kami adalah pupuk organik,” tegass Wiwit.
Terkait kerjasama yang dilakukan dengan PT. Sarottama Dharma Kalpariksa Wiwit mengungkapkan bahwa pihaknya ingin berkontribusi terhadap program tepung nasional yang saat ini tengah mulai digarap oleh PT. Sarottama Dharma Kalpariksa yang telah membudidayakan tanaman sorghum sebagai tanaman bahan baku tepung. “Satu kesempatan yang tidak boleh kami lewatkan dalam rangka memberikan yang terbaik melalui produk pupuk kami dengan harapan mampu membudidayakan tanaman sorghum hingga mencapai produk yang maksimal baik secara kualitas maupun kuantitas,” jelas Wiwit.
Sementara Nuniek Sri Martini yang mewakili PT. Sarottama Dharma Kalpariksa menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan CV. Wira Tani Makmur merupakan hasil pemilihan beberapa produsen pupuk yang ada di Indonesia. “Perusahaan kami telah mampu mengembangkan tanaman jagung dengan skala besar. Artinya kerjasama yang dilakukan dengan CV. Wira Tani Makmur dengan produk pupuk Komsah nya merupakan pilihan yang terbaik untuk membudidayakan dan mengembangkan tanaman sorghum sebagai bahan baku tepung,” ujar Nuniek. ”Apalagi kami telah melakukan koordinasi dengan pelaku tepung terbesar di Indonesia yaitu PT. Bogasari Tbk. untuk mendukung program tepung nasional ini menjadi wujud yang nyata,”
Tanaman sorghum seluas 4 hektar tengah di budidayakan oleh PT. Sarottama Dharma Kalpariksa di daerah Purwakarta. “Sorghum yang kami tanam di Purwakarta ini merupakan percontohan bagi budidaya serupa yang akan ditanam di seluruh Indonesia dengan jaminan pasar PT. Bogasari Tbk.,” ujar Nuniek. “Jika penjamin pasarnya adalah perusahaan sekelas Bogasari, tentu saja mutu yang harus ditetapkan dalam tanaman sorghum yang kami tanam dari proses pembenihan, penanaman, panen harus sesuai dengan standar mutu Bogasari,” lanjutnya lagi.
Nuniek sangat yakin jika pupuk Komsah yang di produksi oleh CV. Wira Tani Makmur mampu memberikan hasil yang sesuai dengan standar mutu Bogasari.
EVENT SOFT LAUNCHING PENANAMAN TANAMAN BAHAN BAKU TEPUNG
Dalam kesempatan tersebut Nuniek juga mengungkapkan akan digelarnya sebuah event bertajuk soft launching penanaman tanaman bahan baku tepung yang disandingkan dengan program Citarum Harum pada bulan Oktober 2018 ini. “Acara ini di gelar di Bandung oleh sebuah organisasi bernama Gerakan Masyarakat Peduli Tepung Nasional Indonesia atau GMPTNI,” ujar Nuniek.
Nuniek menjelaskan bahwa PT. Sarottama dan CV. Wira Tani Makmur akan ikut dalam acara tersebut sebagai salahsatu pelaku dalam penanaman simbolis tanaman bahan baku tepung.
“Mas Banu yang merupakan Ketua Umum GMPTNI dan juga ketua panitia, selama ini menginginkan tepung yang selama bertahun-tahun diimpor bisa dikembangkan dan Indonesia menjadi negara swasembada tepung. Dia meminta PT. Sarrotama untuk membantu mendorong event GMPTNI itu agar menjadi sebuah perhelatan besar. Event ini nantinya akan dihadiri oleh beberapa pejabat negara dan perusahaan yang ingin berkontribusi dalam program tepung nasional,” kata Nuniek. “Beberapa perusahaan seperti Bogasari, Indofood dan beberapa perusahaan yang berkaitan dengan tepung serta pemanfaatan tanaman sorghum sebagai pakan ternak akan berkontribusi dalam acara ini,” pungkas Nuniek. (Dudy)