- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Partai Demokrat (PD) meminta PKS tak memaksakan kehendak dan menyerahkan soal cawapres kepada Prabowo. Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean mengatakan, Demokrat khawatir nantinya eks Danjen Kopassus bisa merasa tertekan akibat koalisi partainya memaksakan kehendak.
“PKS sebaiknya menahan sedikit syahwat politiknya dengan menghentikan menekan-mekan Prabowo. Jangan kita tempatkan Prabowo dalam posisi tertekan, tidak elok. Prabowo itu pemimpin, bukan petugas yang bisa ditelan tekan,” tutur Ferdinand dilansir dari sebarr.com melansir detikcom.
Dia juga menepis pernyataan anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring soal Prabowo yang plinplan karena tak kunjung memutuskan siapa cawapresnya. Ferdinand menyatakan, Demokrat memberikan keleluasaan kepada Prabowo.
“Kami percaya Prabowo bukan orang plinplan seperti kata Tifatul. Kami yakin Prabowo sudah yakin akan memilih siapa, jadi kita serahkan saja kepada Prabowo,” tegasnya.
Apa susahnya menyerahkan keputusan cawapres kepada Prabowo? Kan mudah. Kita percaya Prabowo mampu sebagai pemimpin memilih wakilnya. Jadi tak perlu dipaksa-paksa apalagi harus memperalat nama ulama lewat hasil Ijtimak. tambah Ferdinand.
“Prabowo itu pemimpin partai, bukan petugas partai dan bukan petugas PKS. Serahkan saja dengan iklas kepada Prabowo, beliau akan bijak memilih untuk menang,” imbuhnya.
“Biarkan saja PKS bermanuver dengan Ijtimak Ulama-nya karena Salim Segaf kan pks. Jadi bagi kami Demokrat, biarkan saja PKS bermanuver bahkan terus menekan Prabowo karena itu justru akan menjauhkan PKS dari Prabowo,” tandasnya.
Sebelumnya, Ijtimak Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) itu merekomendasikan Prabowo sebagai capres. Sementara itu untuk cawapres Prabowo, Ijtimak Ulama merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.
PKS mendorong Salim Segaf sebagai cawapres Prabowo, dan PAN meng-endorse Ustaz Somad. Di sisi lain, Demokrat yang sudah menyatakan mendukung Prabowo mengusulkan kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Tifatul meminta Prabowo jangan plinplan dan segera memutuskan siapa yang akan dipilih mendampinginya di Pilpres 2019. Dia juga meminta Prabowo untuk menjalankan hasil rekomendasi Ijtimak Ulama.
“Kalau sudah nanya ke ulama kan bagus, nanya ke ulama bukan ke dukun. Habis nanya, dijalankan. Kalau nggak untuk dijalankan, ngapain nanya,” ujar Tifatul, Sabtu (4/8).
“Saya kan bilang tegasin saja tinggal jawab, (kalau) ‘saya maunya bukan PKS’ ya sudah selesai. Jangan plin-plan, kenapa diulur-ulur? Jadi kami pun (nanti) akan bersikap,” sambungnya.
YoC