- Pemerintahan
- 05 Oct 2024
Kulonprogo, Beritainspiratif.com – Seperti inilah keseharian Kaminem (73 tahun), warga Dusun Nepi, Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Usia lanjut, tak pernah menyurutkan niatnya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Dirumah sederhananya inilah, Kaminem yang telah menginjak usia kepala tujuh ini menjalani kesehariannya.
Ditemani angin sepoi-sepoi, tangan yang mulai keriput inipun tetap piawai memisahkan tulang daun kelapa, untuk diambil lidinya.
Satu persatu, lidi yang telah terpisah ini kemudian disatukan dan disusun menjadi sapu yang nantinya akan dijual kepada pengepul yang telah memesan sebelumnya.
Profesi menjadi pembuat sapu lidi, ditekuninya sejak 7 tahun lalu pasca operasi mata sebelah kanan akibat glaukoma. Akibat penyakitnya ini pula ia harus rela kehilangan mata, sebagai penuntunnya saat beraktifitas.
Meski dengan segala keterbatasan, namun tak pernah menyurutkan niat kaminem untuk terus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Setelah melalui perjuangan panjang dengan menyisihkan rupiah demi rupiah, cita-cita untuk dapat berkurban, akhirnya terkabul pada tahun ini.
Uang sebesar 2 hingga 3 ribu rupiah yang ia sisihkan dari hasil penjualan sapu lidi selama 7 tahun terakhir, akhirnya terkumpul dan genap untuk membeli sapi kurban meski harus patungan dengan 6 warga lainnya melalui panitia kurban di masjid at taubah desa setempat.
Sayang, berkurban yang rencananya akan dilakukan bersama sang suami, akhirnya tak dapat terlaksana, lantaran Yatiman justru meninggal tiga bulan lalu.
Namun demikian, Kaminem tetap berencana berkurban untuk suaminya pada idul adha tahun depan.
Niat tulus Kaminem untuk turut berkurban inipun justru membuat panitia kurban Masjid At-Taubah serta warga sekitar trenyuh.
Pasalnya, meski Kaminem tergolong warga kurang mampu dan selalu mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, namun dirinya tetap istiqomah dan ikhlas menyisihkan hasil keringatnya untuk membeli hewan qurban.
Di mata warga Nepi, Kaminem dikenal sebagai sosok yang sederhana, supel dan rajin beribadah. Disela aktifitasnya membuat sapu lidi, janda 8 anak ini tak pernah meninggalkan sholat lima waktu berjamaah di masjid setempat.
Hanya satu yang diinginkan Kaminem, seluruh aktifitas, ibadah dan ikhtiarnya selama ini terus diridhai Allah.
Di Masjid At-Taubah sendiri shahibul kurban terdapat 40 orang, dengan jumlah hewan sebanyak 5 ekor sapi serta 5 ekor kambing yang akan dibagikan bagi warga kurang mampu di sekitar desa tersebut. (Sumber : qarao.com)
Yones