- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Labuan Bajo, Beritainspiratif.com - Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman (kemenko Maritim) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kemaritiman. Salah satunya, melalui koordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Komodo, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pramuwisata Indonesia (Pramindo), Pemerintah Daerah Manggarai Barat dan komunitas diver guide Labuan Bajo, diselenggarakan Fasilitasi Percepatan Kebijakan Sertifikasi SDM Kemaritiman – Uji Kompetensi Pemandu Wisata Selam, Labuan Bajo (23-25 September 2018).
Labuan Bajo telah terpilih sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Sebagai salah satu KSPN, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo meningkat secara signifikan. Pada tahun 2016 tercatat 82.000 pengunjung dan pada tahun 2017 tercatat 122.000 penunjung baik lokal maupun mancanegara.
Labuan Bajo adalah pintu masuk ke taman nasional Komodo. Terletak di pertemuan dua samudra, taman nasional Komodo adalah serangkaian pulau berbukit yang dramatis, rumah bagi fosil hidup komodo yang hanya ada satu-satunya di dunia.
Labuan Bajo juga diberkati kekayaan alam berupa kehidupan laut yang spektakuler dan beragam, termasuk ikan pari manta dan penyu. Dengan keindahan terumbu karang dan ragam biota laut yang beraneka ragam, lokasi selam di sekitar Labuan Bajo digadang sebagai salah satu dive site terbaik di dunia.
Pemandu wisata selam merupakan ujung tombak pelayanan wisata yang memegang peran penting dari unsur keamanan, keselamatan, lingkungan hidup dan kenyamanan wisata. Karena itu, Kemenko Maritim memandang perlu dilakukan sertifikasi para pemandu wisata selam khususnya agar sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan bahwa Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata strategis masih memerlukan perbaikan tidak hanya dari infrastruktur melainkan juga dari kualitas sumber daya manusianya.
“Kita harapkan guide diver khususnya di labuan bajo ini harus tersertifikasi (sertifikasi pemandu wisata selam) professional. Sehingga wisatawan yang datang kesini, dapat melihat langsung, bahwa kita dapat mengelola Kawasan ini secara professional juga, dengan sertifikasi ini, keamanan, lingkungan dan kenyamanan terjaga” kata Deputi Safri,
“Labuan Bajo adalah salah satu lokasi favorit diving di Indonesia bahkan dunia, Karena ini lokasi favorit maka salah satu yang dibutuhkan adalah diver guide yang professional”, imbuhnya.
Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim TB.Haeru menegaskan bahwa pemenuhan standar kualitas adalah keharusan, “Pemandu wisata alam adalah kunci keselamatan dan kenyamanan wisata selam. Wisata selam adalah kegiatan yang bisa membuat wisatawan datang berkali-kali. Orang ke Labuan Bajo ini tidak cukup seminggu. Nah, melalui fasilitasi sertifikasi ini kita memberikan jaminan bahwa diver guide kita memang telah berstandar pemandu wisata selam professional”.
Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Kemaritiman Kemenko Maritim Rofi Alhanif menambahkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari dengan 10 assessor dari LSP Pramindo, Asosiasi Selam dan diikuti oleh 40 orang pemandu selam di Labuan Bajo.
Dolin “Dolphin” dan Stefan diver guide yang mengikuti kegiatan sertifikasi mengatakan kegiatan ini akan membantu para diver guide memiliki sertifikasi profesi yang diakui secara nasional. Dolin dan Stefan sendiri telah mengantungi sertifikat dive master dari Paddy, bahkan Doli telah menjadi instruktur selam di Labuan Bajo.
Dolin telah menjadi dive master selama 5 tahun, sementara Stefan selama 6 tahun. “Luar biasa, bagus, karena dengan begitu kita punya sertifikasi profesi yang diakui secara nasional” .
Sementara, Stefan menambahkan bahwa bagus sekali kalau pemerintah telah mendukung wisata lokal. “Mungkin masih banyak yang ragu dengan kualitas kita, jadi dengan ini kita buktikan bahwa kita kompeten dan teruji," tutur Stevan. (Yones)