- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Di sepanjang kawasan kampus Unpad Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, banyak kita temui para pedagang kuliner yang berdagang beraneka ragam makanan khas Indonesia.
Namun diantaranya ada satu pedagang yang menarik perhatian tepatnya di Jalan Hasanudin disitu kita akan melihat pedagang kuliner yang berjualan dengan tenda berjajar disitu.
Pantauan Beritainspiratif.com Selasa, (30/10/2018) di perjalanan melintasi jalan Hasanudin usai meneguk secangkir kopi di kawasan Dipati Ukur, ada satu pedagang yang menarik perhatian kami.
Disamping kuliner jajanannya yang berbeda juga pedagangnya merupakan wanita lajang dengan paras cantik, tengah melayani pembeli yang datang ke lokasi itu.
Dan kami pun tertarik untuk membelinya sekaligus melakukan wawancara dengan Ruth nama wanita pemilik warung Cornitoz yang terletak di kawasan.
Dia pun bertutur bahwa warung Cornitoz ini baru berdiri sekitar bulan Maret 2018 atau tujuh bulan lalu, dengan dua menu kuliner yang ditawarkan yakni jose dan swegg.
"Jose merupakan singkatan dari perpaduan makanan yang terdiri dari jagung + susu + keju," ujar Ruth.
Ada beberapa jenis jenis jose dengan menu tambahan yang ditawarkan yakni :
1. Jose mozarella dengan harga 20 ribu
2. Jose original dengan harga 18 ribu (tidak pakai mozarela)
3. Jose original dengan ditambah minuman milo dengan harga 23 ribu
4. Jose original dengan ditambah oreo + coklat harga 23 ribu
5. Jose original dengan ditambah kitkaat green tea dengan harga 25 ribu
6. Jose original dengan ditambah smoke beef harga 23 ribu
Dikatakan lebih lanjut, bahwa jagung tersebut didapat dari distributor langganan yang dikirim ke rumah langganan atau di Cicadas tempat tinggal Ruth, ujarnya.
"Cara pembuatan jose sendiri dimulai dari jagung yang dikukus, lalu dikasih mozarela dengan dilakukan pengapian melalui tabung kecil lalu dikasih topping," tutur Ruth.
Jajanan kuliner ini termasuk jarang keberadaannya di Bandung, kalaupun ada di Car Free Day namun rasanya berbeda dengan jose yang telah diramu dengan tambahan lainnya.
"Pelanggan yang datang kesini, mayoritas dari mahasiswa yang pulang kuliah atau istirahat mencari kuliner, disamping ada juga pesanan dari lingkungan kantor yang berada disekitar kawasan Dipati Ukur tersebut," imbuhnya.
Dalam sehari kami menyediakan 5 kg jagung dibuka mulai pukul 11.00 hingga 20.00 malam. Ruth yang ditemani ponakannya bernama Evi, menyampaikan bahwa jualannya kemarin sempat tidak habis, karena hujan seharian turun, menyebabkan pengunjung sepi.
Selain jose, di warung Cornitoz ini juga menyediakan swegg (story with Egg). Makanan ini terdiri dari sosis yang dimasak dan dicampur telur yang membalut sosis tersebut, menggunakan alat masak yang bentuknya lobang dengan jumlah 10 buah, tambahnya.
Setelah dikasih 1 sendok minyak, satu telur digunakan untuk satu sosis dimasukkan ke dalam lubang alat tersebut, lalu setelah matang sosis tersebut akan muncul dipermukaan (naik sendiri).
"Untuk Swegg ini bisa juga menggunakan mozzarella, dan Swegg yang sudah matang diberi bumbu mayones dan saos sambal," pungkasnya.
Tertarik untuk mencobanya, datanglah ke warung cornitos jalan Hasanudin kawasan kampus unpad bandung, jose yang menarik dengan wanita cantik. (Yanis)