- Ragam
- 24 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Fitri Hidayah Laila Pohan dari program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran terpilih menjadi wisudawan terbaik pada Wisuda Lulusan Gelombang I Tahun Akademik 2018/2019 yang berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Kamis (8/11/2018).
“Alhamdulillah bersyukur. Tapi ini sebagai awal juga. Setelah lulus, bukan akhir dari segalanya tapi awal dari segalanya,” ujar Fitri yang ditemui usai wisuda.
Dilansir dari laman resmi Unpad Bandung, Fitri lulus pada 8 Agustus 2018 lalu dengan IPK 3,91, dengan skripsi berjudul “Prospek dan Strategi Pengembangan UMKM Pengolahan Dodol Mangga (Studi Kasus di UMKM Kameumeut, Desa Munjul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat”.
“Prestasi tersebut merupakan hasil yang ia peroleh dari hasil kerja kerasnya sejak awal perkuliahan. Bukan semata nilai bagus yang ia kejar, melainkan menikmati dan menjalani dengan sungguh-sungguh setiap proses dalam perkuliahan,”ujar Fitri.
“Saya menikmati perkuliahannya. Ketika saya senang, ya saya menikmati itu,” ujar perempuan kelahiran Padangsidimpuan ini.
Diakui Fitri, ada banyak hal yang membuatnya menikmati proses perkuliahan di Unpad, seperti suasana kampus dan cara penyampaian materi dari dosen yang membuatnya tertarik.
Materi perkuliahan yang ia suka diantaranya mengenai perdagangan internasional dan upaya mendorong potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam menyelesaikan tugas akhir, Fitri tergabung dalam aktivitas penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbingnya, Dr. Ir. Lies Sulistyowati, M.S.
Berdasarkan tugas akhirnya itu, Fitri pun berkeyakinan bahwa potensi lokal jika dikembangkan dengan baik akan memiliki peluang bisnis yang baik, bahkan ke tingkat global.
“Produk lokal kan bisa mendunia,” ujar putri bungsu dari pasangan Muallim Pohan dan Juliana Lubis ini.
Kedepannya, selain mencari pengalaman kerja, Fitri juga ingin melanjutkan studi untuk mendalami Ilmu Ekonomi. Cita-cita yang sedang ia kejar yaitu menjadi pengusaha yang dapat mengembangkan potensi lokal di daerahnya, Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
“Padangsidimpuan itu ciri khasnya itu salak. Tapi setelah saya lihat sekarang, salak sudah semakin terpinggirkan,” pungkasnya. (Yanis)