- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung,Beritainspiratif.com - Santri di Provinsi Jawa Barat memiliki berbagai potensi yang perlu terus dikembangkan. Namun demikian seringkali para santri masih kurang percaya diri saat harus menampilkan potensinya dihadapan publik. Hal ini diungkapkan Wakil Hubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, pada Japri ke-9 di Gedung Sate, Kamis (6/12/2018).
Menurutnya, salah satu langkah untuk mengantisipasi kurangnya rasa percaya diri para santri tersebut, adalah dengan mengikuti perlombaan membaca kitab kuning dan pidato bahasa Indonesia yang akan digelar Pemprov Jabar dalam waktu dekat ini.
"Saya ingin para santri itu bisa tampil di depan umum, karena biasanya kan santri hanya pidato di pesantren atau di kampung-kampung saja, sekarang kita ajak ke kota, tampil depan publik, agar percaya diri dan mentalnya bisa tertatih," kata Uu kepada Beritainspiratif.com.
Perlombaan yang akan digelar pada 10 sampai 13 Desember nanti, menurut Uu juga bertujuan untuk menjali silaturahmi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan seluruh pesantren yang ada maupun silaturahmi antar sesama pesantren.
"Pesantren sebagai lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada perilaku para santri dan hal itu sesuai dengan visi misi pak Jokowi tentang pendidikan karakter, namun demikian pendidikan karakter itu perlu di asah salah-satunya adalah dengan menyediakan tempat bagi santri untuk bisa tampil depan umum salah satunya melalui perlombaan ini," katanya.
Uu, juga mengatakan para peserta pada lomba tersebut merupakan utusan dari pesantren di seluruh Provinsi Jawa Barat dan tidak berdasarkan wilayah kabupaten/kota tapi berdasarkan jumlah pesantren yang ada.
Sementara itu, untuk lomba pidato bahasa Indonesia salah satu temanya adalah peran pesantren dalam melawan hoax. Lanjut Uu, tema tersebut dipilih karena mayoritas pesantren di Jawa Barat sangat banyak, sehingga apabila pesantren mengetahui bagaimana caranya melawan hoaks maka itu merupakan hal positif bagi warga Jawa Barat sendiri.
"Harapan saya melalui perlombaan ini para pesantren yang ada di Jawa Barat semuanya bisa saling mengenal dan tumbuh hubungan emosional mengingat pula kini jelang Pilpres 2019 bukan tidak mungkin ada pesantren-pesantren yang masuk dalam golongan tertentu saya inginnya pesantren itu tetap pada prinsipnya yakni menjadi satu-satunya benteng akidah dan pilar moral bangsa," pungkasnya.
(Tito)