- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Rancaekek, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau korban bencana angin puting di posko kebencanaan desa Jelegong, Rancaekek Kabupaten Bandung, Senin (14/01/19).
Kedatangan Gubernur bersama Ketua TP PKK Prov. Jabar, Atalia Praratya dan didampingi Wakil Bupati Bandung Gungun Gunawan, selain memberi dukungan moril juga menyerahkan bantuan logistik dan untuk renovasi rumah yang luluh lantah diterjang angin puting beliung Jumat lalu.
"Hari ini saya hadir memberi dukungan moril dan ikut bersimpati. Saya juga membawa simbolis bantuan sesuai kebutuhan dan tolong didistribusikan secara adil. Setelah itu kita ngebut memperbaiki rumah yang rusak," kata Emil, sapaan akrab Gubernur.
Emil meminta Camat Rancaekek mendata kembali secara rinci rumah yang rusak parah, sedang dan ringan. Pihaknya akan merekonstruksi rumah rusak yang kebanyakan ada pada bagian atap.
"Bagi yang atap rumahnya rusak kami akan bantu dengan genteng. Camat harus hitung mana yang kerusakan atapnya parah sedang dan ringan, dananya akan disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Emil.
"Kita memang ada anggaran tak terduga seperti yang sudah dibantu di Kota Bogor dengan kejadian serupa," lanjutnya.
Mengutip data BPBD Jabar, dalam rilisnya humas pemprov. Jabar nenyebutkan angin puting beliung yang melanda kawasan Rancaekek terjadi di desa Bojongloa, desa Jelegong, desa Rancaekek Wetan dan desa Kecana.
Dilaporkan 738 rumah rusak dengan jumlah Kepala Keluarga 753. Korban keseluruhan mencapai 2.567 jiwa, 1 luka berat dan kini masih dirawat di RSHS dan 7 orang sudah diperbolehkan pulang.
"Saya mengapresiasi BPBD Provinsi dan Kabupaten Bandung yang sudah responsif tanggap dan sigap," ucap Emil.
Emil mengungkapkan, masyarakat Jabar perlu mewaspadai bencana alam, khususnya angin puting beliung yang kemunculannya sulit diprediksi. Biasanya angin puting beliung terjadi di dataran rendah seperti persawahan.
"Tanda-tandanya biasanya cuaca dan suhu yang berubah drastis, masyarakat harus waspada," jelasnya.
Di Jawa Barat setiap tahun tak kurang dari 1.500 kejadian bencana alam atau 100 an kali perbulan dan artinya 3 kali dalam sehari.
"Kita ini hidup di alam yang indah tapi juga punya potensi kejadian alam, makanya kita hidup harus pakai ilmu," tutur Emil.
Dalam tinjauannya ke desa Jelegong itu, Emil juga mendapati keluhan masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan Komplek Permata Permai II sering terjadi banjir akibat sistem drainase tidak berjalan di komplek itu.
"Saya akan panggil pengembangnya untuk memperbaiki drainase dan fasilitas umum, kalau tidak sanggup fasilitasnya serahkan ke kami akan kita aspal dan buat gorong-gorong besar," ujar Emil.
(Ida)