- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor kini memiliki satu unit rumah susun (rusun) khusus untuk dosen yang terletak di dalam kampus ITB Jatinangor. Kehadiran rusun ini bertujuan untuk mewujudkan Living Learning Community di dalam kampus.
Konsep Living Learning Community ialah terbentuknya suasana kampus yang memiliki kegiatan akademik maupun non-akademik antara dosen dan mahasiswa yang saling terintegrasi di dalam kampus, sehingga kegiatan pembelajaran dapat lebih hidup. Hal tersebut seperti disampaikan Direktur Pengembangan ITB, Dr.Ir. Sigit Darmawan usai ditemui pada acara silaturahmi staff pengajar ITB di Rusun Dosen Kampus ITB Jatinangor, Sumedang, Sabtu (26/1/2019) yang dilansir dari laman resmi Unpad.
Acara ini turut dihadiri Rektor ITB beserta jajarannya, serta seluruh staff pengajar dari kampus ITB Ganesha, ITB Jatinangor, dan ITB Cirebon.
Menurut Dr. Sigit, Living Learning Community akan tercapai salah satunya dengan cara membangun rusun dosen selain rusun mahasiswa di dalam kampus. “Berangkat dari situlah, kami mengajukan kepada Kementerian PUPR untuk dibangunkan rusun ini, dan pak menteri menyetujui,” tutur Dr.Sigit.
Ia menambahkan bahwa ITB berencana membangun rusun serupa untuk kampus ITB Cirebon, dan masuk dalam tahap pengembangan pertama pembangunan kampus tersebut. “Saya berharap agar rusun ini dapat segera terisi penuh, sehingga tujuan kita pun dapat tercapai,” pungkas Dr.Sigit.
Sementara itu, Direktur Sarana Prasarana (SP) ITB, Wahyu Srigutomo, S.Si., M.Si., Ph.D., menjelaskan, rusun ini merupakan rusun terbaik yang dibangun Kementerian PUPR bagi instansi pendidikan se-Indonesia. Rusun ini memiliki 5 lantai, dengan 70 unit kamar di dalamnya. Harga sewanya Rp. 600 ribu perbulan. Penghuni akan mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap. Selain skema bulanan, penghuni juga dapat menyewa harian ataupun tahunan sesuai kebutuhan.
Rusun ini juga dapat disewa atas nama fakultas, sehingga bisa digunakan setiap staff akademik fakultas yang ingin transit selepas berkegiatan di Kampus ITB Jatinangor. Lokasinya dekat dengan masjid Al-Jabbar ITB Jatinangor dan Situ 2 Kampus ITB Jatinangor. Pada lantai bawah, terdapat aula untuk berkumpul dan mengadakan acara, serta beberapa kamar khusus penyandang disabilitas. Sejak prosesi serah terima kunci pertama pada Maret 2018, hingga kini, baru 10 kamar yang sudah terisi.
“Prosedurnya cukup mudah, tinggal menghubungi bagian Sarana Prasarana, mengisi formulir dan bisa langsung menempati,” tambah Wahyu Srigutomo. Ia berharap, keberadaan rusun ini bisa segera disosialisasikan ke berbagai fakultas/sekolah agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh staff akademik, pungkasnya.
(Yanis)