- Ragam
- 26 Nov 2024
Bandung,Beritainspiratif.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menyatakan kesiapannya telah mencapai 85 persen.
KPU Kota Bandung masih menyelesaikan rekrutmen petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), sosialisasi, dan surat suara.
"Sejauh ini persiapan kita sudah 85 persen, tinggal menunggu pengiriman surat percetakan," ujar Ketua KPU Kota Bandung, Suharti usai menghadiri kegiatan Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (12/1/2019).
Suharti optimis pemilih di Kota Bandung bisa melebihi target nasional yaitu 77,5 persen. Untuk meraih target tersebut, KPU berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Disdukcapil) dengan menggelar kegiatan goes to school dan goes to campus. Kegiatan tersebut meliputi perekaman e KTP bagi murid SMA yang usianya beranjak 17 tahun.
"Target kita sesuai target nasional di 77,5 persen, kita yakin angka itu bisa lebih dengan contoh saja ketika Pilkada kemarin di 76,62 persen, yakin bisa meningkatkan pertisipasi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu Kota Bandung), Zacky Muhammad Zamzam mangatakan, untuk meminimalisir pelanggan, pihaknya berkoordinasi dengan partai politik agar tetap mengikuti aturan yang ada, khususnya dalam alat peraga kampanye (APK).
Selain itu, Bawaslu Kota Bandung juga telah memberikan sosialisasi dan peringatan kepada parpol.
"Beberapa pelanggaran APK itu ternyata oleh pihak ketiga, mereka yang memasang tidak mengetahui aturan. Kita juga mengimbau ke tim kampanye yang menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memasang APK harus berkordinasi dulu, sehingga bisa memantau lokasi pamasangan sesuai rekomendasi,"ucapnya.
Lanjut Zaky, sejumlah lokasi yang terlarang untuk APK di antaranya tempat ibadah, sekolah, lingkungan pemerintah dan kendaraan umum tidak diperbolehkan pemasangan APK.
"Kita sudah tertibkan 3 trayek angkutan umum yang memasang APK. Trayeknya, Elang-Cicadas, Kebon Kelapa-Ledeng dan Elang-Gedebage. Ternyata mereka dibayar Rp50.000,” katanya.
(Mugni)