- Pendidikan
- 25 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Nadia Silva di usia sangat muda 18 tahun menjadi lulusan termuda mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) tahun akademik 2018/2019 dengan IPK 3,44.
Nadia merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Sudirman (50) dan Ani Andriani (40). Sejak kecil dirinya memang bercita-cita ingin menjadi seorang dokter karena termotivasi oleh ibunya yang berprofesi sebagai bidan.
"Dari kecil memang pengen jadi dokter, saya termotivasi oleh ibu saya yang juga seorang bidan. Alhamdulillah sekarang tahapan menuju cita-cita saya sudah terwujud dengan menjadi Sarjana Kedokteran ini," ungkap Nadia yang dilansir antara, Minggu (24/2/2019).
Baca Juga:Dosen-fikom-unisba-lawan-hoaks-covid-19-bersama-sama
Nadia pada 2004 menjadi siswi TK Dewi Sartika 1, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Umurnya baru empat tahun saat itu dan ia hanya menyelesaikan TK selama satu tahun saja.
Setelah itu, ia melanjutkan masuk ke SDN Bongas, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, pada tahun 2005 saat berumur lima tahun.
"Kalau SD waktu tempuhnya normal sampai enam tahun, dari tahun 2005 sampai 2011 lulusnya," katanya.
Saat usianya 11 tahun, Nadia masuk SMP. Ia berhasil lulus melalui program akselerasi di SMP Islam As-Syafi'iyah Sukabumi dengan hanya menempuh pendidikan selama dua tahun. Lalu, di SMA Islam As-Syafi'iyah Sukabumi, ia juga kembali lulus program akselerasi dengan hanya menempuh pendidikan selama dua tahun juga.
"SMP dan SMA saya lulus program akselerasi, lulus SMA umur 15 tahun, setelah lulus saya langsung mendaftar ke Unisba di tahun 2015 dan mengambil Program Studi Kedokteran," ujar Nadia.
Gadis kelahiran Sukabumi, 7 Maret 2000 ini, mengaku pada masa kanak-kanak sejak TK hingga SMA, banyak sekali waktu yang ia habiskan hanya untuk belajar. Sedangkan untuk bermain, dirinya tidak terlalu mempunyai waktu.
Keseriusan dan keinginan kuat, Nadia tergambarkan melalui kegiatan belajar dan belajar setiap harinya. Bahkan menurutnya, selama di Sukabumi pun ia jarang sekali mempunyai waktu untuk bermain dan menikmati waktu-waktu sebagai seorang remaja seperti yang lainnya.
"Orang lain kan pas zaman sekolah bisa main dan ngelakuin hal ini itu. Kalau saya banyak dihabiskan waktunya buat belajar terus," ujarnya.
Meskipun dengan segala kesibukan dan keuletannya belajar itu, ia sangat merindukan suasana di Sukabumi terutama jajanan favoritnya di wilayah Dago Kota Sukabumi.
"Saya kangen jajan Piscok Cakra kalau balik ke Sukabumi," ungkap Nadia.
Kuliah di Bandung, Nadia merupakan mahasiswi aktif di organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran. Hingga bisa menyelesaikan studi sarjananya hanya dalam waktu 3,5 tahun saja dengan raihan IPK 3,44.
Nadia menjalani prosesi wisuda pada tanggal 23 Februari 2019 di kampus Unisba dengan predikat lulusan Fakultas Kedokteran termuda yang lulus di usia 18 tahun, 11 bulan, 6 hari, dan 6 menit.
"Saya merasa bersyukur dan bangga, karena tidak semua orang bisa seperti ini. Banyak tantangan juga ketika masa kuliah, masalah adaptasi karena saya umurnya paling muda sudah harus memikirkan tentang perkuliahan pada saat itu.
Tapi alhamdulillah, sekarang sudah lulus dan kedua orang tua saya pun sama bahagia dan bangga, teman-teman saya juga dan pacar saya kebetulan lulus bareng juga dengan saya," ungkapnya.
Perihal rencana ke depan, Sarjana Kedokteran ini ingin menjadi dokter spesialis obgyn atau kandungan sebagai pilihan spesialisasi di bidangnya. Ia pun ingin mengabdikan diri kembali ke tempat kelahirannya di Sukabumi untuk menjadi seorang dokter di daerah-daerah terpencil di wilayah Sukabumi.
"Kalau saya melihat, untuk di wilayah Sukabumi itu masih banyak kekurangan dokter-dokter ahli yang menangani permasalahan kesehatan di daerah terpencil, terutama untuk penanganan persalinan. Selama ini hanya ditangani oleh bidan-bidan saja, saya rasa akan lebih baik jika bisa ditangani profesional dokter nantinya," ujar Nadia.
Saat ini, ia sedang menjalani program pendidikan profesi spesialis obgyn atau koas di beberapa rumah sakit di wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi, Bandung dan Garut. Di antaranya di wilayah Sukabumi yakni di RSUD R Syamsudin SH (Bunut), lalu di wilayah Bandung yakni di RS Al-Ikhasn, RS Al-Islam, RS Muhammdiyah dan RS Salamun, dan untuk di wilayah Garut di RS dr Slamet.
"Insya Allah program koas akan selesai tahun 2021 mendatang. Setelah selesai menjalani program koas, baru dapat gelar dokter dan langsung ditugasin di daerah terpencil oleh negara. Setelah itu, saya bisa internship di rumah sakit Sukabumi dan membuka praktik di sana. Saya berharap bisa membantu banyak pihak dan bisa kembali ke Sukabumi dengan membawa ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat Sukabumi di bidang kesehatan ini," pungkas Nadia.
Yanis