- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com – Apabila telah beroperasi pada Maret 2021, maka Kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG), moda transportasi tersebut bakal menjadi yang pertama di Asean.
Kereta cepat tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal 350 km per jam, dengan rata-rata 300 km per jam di lintasan sepanjang 142,3 km.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung akan selesai pada 2021. Kereta ini akan menjadi kereta cepat pertama di ASEAN.
Demikian diungkapkan Rini saat menghadiri acara Fun Walk HUT ke-21 yang diadakan PT KAI di Lapangan Upakarti Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019).
"Saya ingin keluarga besar BUMN di Kabupaten Bandung Jawa Barat maupun di Jawa Barat, harus bangga di Jawa Barat ini dibangun kereta cepat se-ASEAN. Insya Allah 2021 akan ada kereta cepat Jakarta-Bandung. Terus semangat. BUMN!" katanya yang diungkap Rini dalam dalam keterangan tertulis.
Pembangunan fisik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) saat ini baru mencapai 7% per akhir Februari 2019. Hal itu berdasarkan data yang diterima detikFinance dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) seperti ditulis Minggu (10/3/2019).
Progres sebesar 7% itu meliputi pengerjaan yang fokus pada pekerjaan tunnel (terowongan), subgrade (konstruksi di permukaan tanah), elevated (konstruksi layang), temporary access road (akses jalan sementara) pekerjaan tanah galian dan batching plant ( tempat pabrikasi beton).
KCIC sendiri menargetkan agar progres pembangunan mencapai 60% pada akhir 2019. Target tersebut diyakini bisa dikejar dengan adanya Tunnel Boring Machine (TBM), yaitu alat bor yang didatangkan khusus dari China.
Tibanya alat bor terowongan buatan Negeri Tirai Bambu tersebut akan membantu percepatan pelaksanaan konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Sementara itu, pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat telah mencapai 90% per akhir Februari 2019. Sisa lahan 10% yang belum bebas akan diselesaikan Maret ini. Setelah rampungnya pembebasan lahan mencapai 100%, pengerjaan fisik dapat dikebut agar selesai sesuai target.
(Yanis)