- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Cirebon,Beritainspiratif.com - Angka buta huruf di Kabupaten Cirebon terus menurun. Hal itu diakui Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon yang mengklaim berhasil dalam menekan angka buta huruf setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang tercatat di Disdik pada tahun 2014 ada sebanyak 23.732 orang buta huruf. Kemudian pada tahun 2015 berkurang menjadi 15.191 dan tahun 2016 sebanyak 9.922 atau berkurang 5.269. Berikutnya pada tahun 2017 terdapat 5.322 buta huruf, pada tahun 2018 kembali turun menjadi 3.722.
Atas tren keberhasilan itu Disdik akan menargetkan pada tahun 2019 ini mampu mengurangi 1.800 orang. Sementara sisanya ditargetkan pada tahun 2020 dapat dientaskan semua.
Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Asdullah mengatakan, dalam penurunan angka buta huruf pihaknya telah melakukan kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF) dan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang berhasil menurunkan angka buta huruf.
“Untuk mengentas buta huruf kita laksanakan kegiatan KF dasar melalui PKBM. Setelah itu kita berikan pelatihan-pelatihan melalui kegiatan KUM,” kata Asdullah, Kamis (28/3/2019).
Dijelaskan, Asdullah, penyandang buta huruf di Kabupaten
Cirebon bervariasi mulai dari usia 15 hingga 50 tahun. Sejauh ini proses pembelajaran di KF dasar selama 6 bulan. Namun, dalam proses pembelajarannya sangat berbeda tidak sama dengan KBM di sekolah formal umumnya.
“Karena banyak juga ibu-ibu, pada proses pembelajaran kita tidak formal. Karena mereka biasanya cepat jenuh, maka dari itu kita selipkan praktek misalnya buat kue dan sebagainya,” kata dia.
Menurut Asdullah, melalui dua kegiatan ini terbukti mampu menurunkan angka buta huruf. Bahkan yang awalnya Kabupaten Cirebon termasuk daerah terbanyak buta huruf di Jabar kini sudah bergeser.
“Di Jawa Barat itu terbanyak buta huruf Indramayu, Subang dan Cirebon. Tapi alhamdulillah sekarang kita sudah keluar dari daftar merah, bahkan di data pusat sudah masuk hijau,” jelasnya.
Sudiharjo berharap, masyarakat mempunyai kesadaran yang lebih baik akan pentingnya ilmu pendidikan bagi mereka, sehingga tidak ada lagi kasus buta huruf.
(Dekur)