- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com – Untuk pertama kalinya Pemkot Bandung sukses meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dengan hasil ini bagi Pemkot Bandung merupakan catatan sejarah terbaik yang diraih selama ini.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2018 Pemkot Bandung mampu menyajikan laporan yang baik. Sehingga dinilai layak menerima WTP.
"Dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan selamat atas prestasinya meraih opini baik, setelah beberapa tahun terakhir dengan opini wajar dengan pengecualian (WDP). Saya yakin ini diperoleh dari upaya sungguh-sungguh seluruh jajaran pemerintahan dalam pengelolaan dan Pertanggungjawaban keuangan," kata Kepala BPK Provinsi Jabar Arman Syifa dalam rilis yang diterima, Selasa (28/5/2019).
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku bersyukur di awal pemerintahannya mampu menghasilkan prestasi yang cukup baik dengan meraih WTP. Menurutnya prestasi yang diraih merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran di Pemkot Bandung.
"Sesungguhnya yang dilakukan kami adalah berupaya membangun rekonsiliasi. Sejak saya dilantik dan kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama di internal. Ya kita berhasil mendapat opini WTP dari BPK alhamdulillah kita respons positif," ucapnya.
Meski berhasil meraih WTP, Oded mengingatkan jajarannya tidak cepat puas diri. Justru menurutnya kesuksesan yang diraih saat ini harus menjadi pecut semangat untuk kerja lebih baik lagi ke depan.
"Harapan saya tentu saja setelah mendapat WTP sama dengan kota/kabupaten lain kita harus terus meningkatkan kinerja kita dalam penataan keuangan daerah yang baik," katanya.
Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, selama ini Kota Bandung kerap gagal meraih WTP karena masalah pengelolaan aset. Dari total aset bermasalah senilai Rp20 triliun mampu dibenahi hingga hanya tersisa Rp23 miliar.
"Aset itu totalnya ada di angka Rp20 triliun lebih. Sampai ke Rp11 triliun turun ke angka Rp1,2 triliun. Alhamdulillah akhirnya mentok di angka Rp23 miliar,"katanya.
Begitu juga dengan masalah utang jangka pendek dan piutang sewa juga berhasil ditekan dan salah satunya berhasil diselesaikan. Sehingga penilaian dari pemeriksaan BPK bisa terus meningkat.
"Utang jangka pendek clear, semua 0. Piutang sewa juga progressnya sangat luar biasa. LHP juga kita sudah masuk di angak walaupun belum sampao 95 persen tapi kalau tidak salah waktu itu sudah diangka 71,28 dan angka kita sudah di angka 70 persen," pungkasnya.
[Yanis]