- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Cirebon,Beritainspiratif.com - Banyaknya anggapan masyarakat kalau situs kramat Plangon adalah salah satu tempat meminta-minta (pesugihan) ditepis oleh juru kunci situs Plangon, Zesta Yanderaz Shagytar.
Zesta menceritakan kalau makam yang ada di atas adalah makolam Pangeran Kejaksan salah satu tokoh Cirebon yang membantu Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam khusunya di wilayah Sumber, Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
"Saya tegaskan Plangon bukan situs pesugihan, adapun orang yang datang ke Plangon hanya untuk berziarah ke makom (makam) Pangeran Kejaksan," tutur Zesta, Kamis (6/6/2019).
Dikatakan Zasta, dalam setahun, masyarakat biasanya mendatangi situs Plangon yakni pada 2 Syawal, 10 Dzulhijah dan 1 Muharom, ini semua dilakukan hanya untuk berziarah kubur kepada Pangeran Kejaksan.
Disinggung mengenai keberadaan monyet-monyet yang ada di Plangon, dikatakan Zesta, monyet-monyet itu di bawa Pangeran Kejaksan dari kerajaan Pasai, saat itu Pangeran Kejaksan membawa sepasang monyet, yang kemudian monyet-monyet tersebut berkembang biak hingga akhirnya sekarang jumlahnya mencapai lebih dari 350 ekor.
"Isu yang berkembang di luar kalau monyet-monyet itu adalah jelmaan manusia, itu tidak benar, monyet yang ada di Plangon ini adalah salah satu jenis monyet pintar, jadi bisa melakukan apa saja," jelasnya.
Zesta juga mengatakan, monyet yang ada dibagi dalam tiga daerah kekuasaan, di atas, di tengah dan di bawah. Dari masing-masing kekuasaan ini biasanya ada pemimpinnya.
Dikatakan Zesta, pada hari biasa jumlah pengunjung yang mendatangi situs Plangon hanya sekitar 20-30 pengunjung saja, namun pada saat lebaran ini biasanya pengunjung bertambah puluhan kali lipat.
"Alhamdulilah masih banyak orang yang terus menjalankan tradisi, dan kami berharap tradisi ini bisa dilestarikan terus," tandasnya. (Dekur)