- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung,Beritainspiratif.com - Kemarau panjang berdampak kekeringan pada persediaan air baku PDAM Tirtawening Kota Bandung. Hal tersebut membuat persediaan air baku PDAM Tirtawening menyusut 30 persen.
Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi merasa cemas ketika menanggapi kondisi saat ini. Pasalnya, beberapa sumber air baku untuk memenuhi produksi mulai menyusut.
"Situ Cipanunjang salah satu pemasok sumber air baku untuk PDAM Tirtawening bahkan dalam sehari air terus menyusut mencapai 25 cm. Sekarang Situ Cipanunjang kurang dari 7 meter (ketinggiannya). Biasanya Situ Cipanunjang tingginya bisa 21-23 meter," ujar Sonny di Hotel Grand Preanger Jalan Asia Afrika, Kota Bandung Kamis (26/9/2019).
Lebih lanjut Sonny mengatakan, kondisi di Situ Cileunca sebagai sumber pemasokan juga terus mengering dan sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, saat ini berdasarkan data yang ada, tinggi air Situ Cilenca kurang dari 4 meter, biasanya Situ Cileunca bisa mencapai 15 meter.
"Hal ini tentunya butuh pengisian lagi oleh air hujan yang masuk melalui sungai. Tapi tanda-tandanya belum ada," ucapnya.
Pihaknya mengatakan, mengeringnya kedua sumber air baku tersebut, berpengaruh terhadap produksi air bersih. Dalam sehari saja pihaknya kehilangan produksi air bersih sekitar 400-500 liter per detik.
"Bila dipersentasekan, produksi air bersih PDAM Tirtawening menurun sekitar 30 persen dari biasanya 2.500 liter per detik, karena kapasitas berkurang, pastinya (pasokan ke masyarakat) ada yang digilir, ada yang tidak mengalir, ada yang kebagian sedikit, bahkan tidak kebagian," katanya,"
Dampak lain dari penyusutan tersebut, ada beberapa wilayah tidak teraliri seperti wilayah Bandung Timur, dan kawasan kesulitan mendapatkan air bersih lainnya.
"Kawasan itu pastinya daerah timur, selatan, dan barat," ucapnya.
Solusi konkret yang saat ini dapat ditempuh oleh pihaknya dengan cara menyiapkan mobil tanki selama 24 jam, diharapkan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat bilamana membutuhkan air baku.
(Mugni)