- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (RI) mengapresiasi upaya Pemda Provinsi Jabar, yang memberikan perhatian khusus kepada koperasi dan usaha kecil khususnya di pesantren.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan mengatakan, gerakan pemberdayaan ekonomi umat seperti OPOP bisa menjadi pilot project pemberdayaan UKM tingkat nasional.
“Saya juga diminta Pak Menteri (Koperasi dan UKM) untuk ke Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Dan saya melaporkan (kepada Menteri Koperasi dan UKM), kelihatannya ini untuk membangun pesantren Jawa Barat di 2020 harus menjadi pilot project,” kata Rully ketika menghadiri gelar produk koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam One Pesantren One Product (OPOP) di Gedung Sate Kota Bandung, Sabtu (14/12/2019).
Rully juga menyatakan, pemberdayaan ekonomi rakyat melalui koperasi dan UKM menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
“Kalau dari statistik yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB ternyata bukan usaha besar, tapi usaha mikro. UMKM secara keseluruhan itu memberikan kontribusi 60 persen (untuk PDB) dan 97 persen tenaga kerja kita terserap di UKM,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI dan 10 kementerian/lembaga lain bersinergi membangun UKM. “Salah satu srateginya adalah koperasi menjadi bagian dari pengembangan UKM,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, gelar produk ini menjadi bagian dari penghargaan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar kepada koperasi pondok pesantren yang mampu menghadirkan produk unggulannya.
Sebelumnya, Pemda Provinsi Jabar memberikan pelatihan, magang, pendampingan usaha, temu bisnis, bantuan penguatan modal, pameran – baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Uu, OPOP digagas Pemda Provinsi Jabar untuk mengakselerasi visi Jabar Juara Lahir Batin.
Uu menyatakan, OPOP sendiri bertujuan menghadirkan kemandirian ekonomi pesantren. Dia pun mengajak pesantren lain untuk terlibat dalam OPOP.
“Mulai dari sekarang saya mengajak pesantren (yang belum ikut serta OPOP), buat pesantrennya hebat dalam administrasi dan prospeknya,” ucap Uu.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar Kusmana Hartadji,gelar produk diikuti 1.074 usaha pesantren se-Jabar yang akan menjadi model pemberdayaan umat.
"Ke 1.074 pesantren tersebut adalah pesantren juara hasil proses seleksi administrasi dan audisi usaha pesantren," kata Kusmana.
Pada kesempatan ini, diberikan pula penghargaan kepada para ponpes Juara Audisi OPOP Jabar 2019 kepada 10 ponpes. Para penerima penghargaan mendapat hadiah berupa tambahan modal sebesar Rp400 juta.
(Ida)