- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Komisi III DPRD provinsi Jawa Barat, mendorong PT Jasa & Kepariwisataan (Jaswita), untuk mengelola asetnya sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga.
BUMD milik pemprov Jabar yang bergerak dibidang bisnis perhotelan & mall, property, otomotif & perbengkelan serta bisnis jasa ini, juga diminta menghentikan kerjasama dengan pola Build Operate Transfer (BOT).
“PT Jaswita harus mengelola aset - asetnya sendiri. Harapan kami pada PT Jaswita, untuk aset yang BOT nya sudah habis, jangan diperpanjang lagi tapi dikelola sendiri. Karena ini akan menghasilkan pendapatan atau PAD yang lebih baik,” jelas anggota Komisi III Irfan Suryanagara pada Rapat Kerja Komisi III DPRD Jabar dengan BUMD di Gedung Diklat BPSDM Provinsi Jawa Barat di Cimahi, Selasa (14/1/2020).
Menurut Irfan, pengelolaan aset yang dilakukan sendiri, bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Termasuk bisa memberikan kinerja dan deviden yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan manajemen yang profesional.
“Tentang keahlian (mengelola), kita bisa menunjuk manajemen perhotelan, sehingga bisa mendapatkan share saham yang lebih besar untuk yang sudah di BOT kan. Sedangkan bisnis yang belum di BOT kan, kalau prospeknya bagus, bisa dikelola sendiri dengan menggunakan dana perbankan. Jadi kami minta stop kerjasama dengan pihak ketiga, karena sangat merugikan rakyat jabar,” kata politisi partai Demokrat tersebut.
Irfan memaparkan banyak aset yang bisa dikelola sendiri oleh PT Jaswita. Seperti halnya disektor perhotelan dan property.
“Banyak yang bisa dikelola sendiri seperti hotel Preanger, Perdana Wisata bahkan kami minta nanti BIP, Arya Duta kalau sudah selesai BOT nya itu stop saja. Karena ada aturannya hanya satu kali. Kita tarik pengelolaannya dan dikelola sendiri, itu lebih baik dan menguntungkan,” jelas dia.
Untuk pengelolaannya, lanjut Irfan, PT Jaswita bisa bekerjasama dengan manajemen yang profesional. Sehingga pendapatan bagi PT Jaswita menjadi lebih besar.
“Nanti ada manajemennya tersendiri. Kita bisa kerjasama dengan manajemen perhotelan, tapi bukan BOT semuanya. Hanya manajemennya saja yang kerjasama. Sehingga kalau di sharing saham itu bisa 85 persen ke Jaswita dan 15 persen ke manajemen,” ujarnya.
(Ida)