Profil Gus Sholah Tokoh NU yang Juga Alumni ITB



Beritainspiratif.com – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid. Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta.

"Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55. Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu...," tulis putra dari Gus Sholah, Irfan Wahid dalam akun twitternya, Minggu (2/2/2020).

KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) adalah salah seorang tokoh NU yang telah lama dikenal sebagai sosok yang idealis dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan NU ke depan.

Gus Sholah merupakan salah satu tokoh HAM di Indonesia dan  adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Sebagai tokoh agama dia tidak terima dengan anggapan banyak ustadz yang mengajarkan radikalisme. karena pasti ada ajaran kebaikan yang mereka ajarkan kepada pengikutnya.

Namun dia mengakui, tidak mudah bagi ulama untuk menyadarkan anak-anak muda yang telah mendapat pemahaman salah tentang jihad.

Selain itu dia memandang NU sebagai ajaran yang bisa bertahan dan compartible dengan perkembangan zaman. Ini berarti, sebagai ajaran NU tidak ada yang salah.

Ajaran bisa dikembangkan menjadi banyak hal seperti fikih, akidah, tasawuf. Dalam hal ini masing-masing aspek ajaran mengalami banyak tantangan.

Profil Gus Sholah

KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang lahir di Jombang pada 11 September 1942 memang dikenal sebagai aktivis, politisi, dan tokoh yang giat memperjuangkan tegaknya Hak Asasi Manusia (HAM).

Gus Sholah lahir di Jombang, Jawa Timur pada 11 September 1942. Dia merupakan putra ke-3 dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Sholichah

Pendidikan

Gus Sholah menempuh pendidikan tingkat SD hingga SMA di Jakarta. Ilmu agama dia dapat dari mengaji bersama saudara-saudaranya. Setiap hari sang ayah, KH Wahid Hasyim selalu memberi pengajian kepada anak-anaknya.

Setelah sang ayah wafat, Gus Sholah mendapat pelajaran ilmu agama dari KH Bisri Syansuri. Setiap liburan sekolah, Gus Sholah sering belajar ke Pesantren Denanyar Jombang, Jawa Timur. Selain baca tulis Al Qur'an, Gus Sholah bersaudara juga belajar ilmu fiqh, nahwu, sorof, dan tarikh.

Selepas SMA, dia melanjutkan kuliah di jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung. Di sinilah Gus Sholah mulai aktif dalam sejumlah kegiatan organisasi kemahasiswaan. Mulai dari Senat Mahasiswa hingga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Keluarga

Pada tahun 1968, Gus Sholah yang saat itu masih berstatus mahasiswa menikahi Farida, putri mantan Menteri Agama, KH. Syaifudin Zuhri. Mereka dikarunia tiga anak, yaitu Irfan Asy'ari Sudirman yang akrab disapa Ipang Wahid, Iqbal Billy, dan Arina Saraswati.

Karier

  • Pengasuh Pesantren Tebuireng
  • Calon Wakil Presiden 2004
  • Wakil Ketua Komnas HAM (2002-2007)
  • Anggota MPR (1998-1999)
  • Penulis lepas pada berbagai media (1998-sekarang)
  • Ketua PB Nahdlatul Utama
  • 1999 Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
  • 1985 Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
  • 1991-1994 Anggota Badan Pengawas Yayasan Baitussalam
  • 1982-1991 Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitussalam
  • 1993-skrng Anggota Pengurus IKPNI (Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia)
  • 2000-skrng Ketua Badan Pendiri Yayasan Forum Indonesia Satu.
  • 2002-2005 Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
  • 1998-1999 Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PKU
  • 1998-1999 Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat
  • 1995-2005 Anggota Dewan Penasehat ICMI
  • 2000-2005 Ketua MPP ICMI
  • 1999-2004 Ketua PBNU
  • 2002-2005 Anggota Dewan Pembina YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)
  • 1995 Mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia
  • 1994-1998 Ketua Departemen Konsultan Manajemen Kadin, Wakil dalam Pertemuan Konsultan Internasional
  • 1993-1994 Pemred Majalah Konsultan
  • 1991-1994 Sekretaris Jenderal DPP Inkindo
  • 1989-1990 Ketua DPD DKI Inkindo (Ikatan Konsultan Indonesia)
  • 1988-sekarang Anggota Persatuan Insinyur Indonesia.
  • 1973-sekarang Anggota Ikatan Arsitek Indonesia

Kuliah di ITB dan Pengurus Wanadri

  • 1966-1967 Dewan pengurus Pendaki Gunung Wanadri
  • 1964-1966 Wakil Ketua PMII Cabang Bandung
  • 1964-1966 Komisariat PMII ITB
  • 1967 Bendahara Dewan Mahasiswa ITB
  • 1963-1964 Anggota pengurus Senat Mahasiswa Arsitektur ITB

Yanis

Berbagai sumber

Berita Terkait