- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Menteri BUMN RI, Erick Thohir beserta rombongan dari Kementerian BUMN, Kamis, (21/5/2020) meninjau kesiapan laboratorium Bio Farma dalam menghadapi Covid-19.
Rombongan yang didampingi Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil, diterima langsung oleh jajaran Board of Executives Bio Farma.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan sesuai dengan slogan #BUMNuntukIndonesia, Bio Farma sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang Farmasi, sudah menyiapkan beberapa skenario untuk membantu penanganan Covid-19 ini.
Baca Juga:Agustus-2020-indonesia-siap-lakukan-uji-klinis-tahap-tiga-vaksin-covid-19
Dijelaskannya, inisiatif pembuatan skenario ini, dilakukan sesuai komitmen Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi, untuk berperan aktif secara luas dalam mewujudkan health security di Indonesia, dan secara khusus sebagai upaya percepatan penanganan Pandemi COVID-19.
"Hal ini sejalan dengan tugas utama BUMN yang hadir untuk Indonesia, agar mampu bertindak sebagai agen perubahan (agent of change) sekaligus agen pembangunan (agent of development)”, ujar Honesti.
Terkait skenario yang dibuat oleh Bio Farma Direktur Operasi Bio Farma, M. Rahman Roestan, menyebutkan antara lain dengan memproduksi Kit diagnostik Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Produk tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Nusantics yang merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa.
Rahman menuturkan dalam memproduksi RT-PCR ini, Bio Farma bertugas untuk memproduksi dan menguji kit RT-PCR, simultan uji komparasi, dengan 10 laboratorium untuk pengujian akurasi dan spesifisitas.
"Saat ini, RT PCR yang baru saja diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 20 Mei 2020 kemarin, sudah mulai didistribusikan ke 31 laboratorium sesuai dengan rekomendasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," tutur dia.
Baca Juga:Bio-farma-luncurkan-rt-pcr-hasil-kolaborasi-apik-dari-konsorsium-riset-dan-inovasi
Selain itu kata Rahman Bio Farma membantu penelitian plasma konvalesen, hasil kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Plasma Konvalesen merupakan terapi yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang memasuki masa kritis, dengan memberikan plasma dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Tugas Bio Farma adalah menerima plasma dari RSPAD untuk diperiksa kadar antibodi atas virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19, sehingga layak untuk diberikan kepada pasien Covid-19.
Kemudian pembuatan mobile lab dengan standar Bio Safety Lavel 3 (BSL 3), Bio Farma memiliki kompetensi untuk membuat mobile lab yang hasilnya akan bermanfaat untuk FK UNPAD atau LABKESDA dalam meningkatkan kapasitas uji untuk masyarakat.
Pada masa pandemi seperti sekarang, Mobile Laboratorium BSL3 berfungsi sebagai fasilitas untuk Emergency Response sebagai bentuk responsibility Bio Farma dalam menangani Pandemi Covid-19, melalui uji swab tes PCR.
"Pemeriksaan Swab Tes PCR merupakan pemeriksaan laboratorium golden standar, dalam penegakan Diagnosis Covid-19," ucapnya.
Menyinggung Mobile Lab BSL3 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berminat untuk memperbanyak mobil lab tersebut.
Pasalnya, fasilitas yang berada didalamnya dapat melakukkan pemeriksaan swab test, baik dalam keadaan pandemik, maupun dalam keadaan new normal.
“Mobile lab ini, nantinya kalau sudah ada banyak, bisa berkeliling untuk bisa melakukan pengetesan kepada masyarakat”, ujar Ridwan Kamil.
Yang terakhir adalah penelitian untuk penemuan vaksin Covid-19, dengan dua skema yang utama adalah kolaborasi stakeholder tingkat nasional bersama Kemenristek / BRIN, Eijkman dan Litbangkes, dan simultan berpartner dengan lembaga riset dengan skala global dan juga manufaktur yang memiliki potensi kerjasama dengan Indonesia dan dibantu dengan KBRI untuk pendampingi diplomasi .
Dalam kunjungan ini, Erick Thohir meminta Bio Farma meningkatkan koordinasi dengan Kementerian / Lembaga lain, guna memudahkan koordinasi terkait skenario yang sudah Bio Farma jalankan dalam menghadapi pandemik Covid19.
“Saya meminta Bio Farma untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian /Lembaga lain, untuk mempermudah koordinasi dan mempercepat output dari rencana yang sudah disiapkan Bio Farma dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini”, ujar Erick.
(Ida)