- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berduka atas meninggalnya 100 dokter akibat tertular virus saat menangani pasien COVID-19.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 30 Agustus, jumlah dokter yang meninggal akibat COVID-19 sudah menyentuh angka 100 orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Ridwan Kamil mengajak warga mengheningkan cipta dan mendoakan dokter yang telah meninggal dalam perjuangan merawat korban COVID-19.
“Mari mendoakan para pahlawan dari kalangan dokter yang sudah berjuang merawat korban covid namun akhirnya harus berpulang ke hadirat Tuhan YME,” katanya, di Kota Bandung, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga:Kota-bandung-targetkan-juara-umum-mtq-ke-36-di-subang
Menurut Gubernur, dengan ada 100 dokter yang telah meninggal semakin menguatkan fakta bahwa pandemi ini persoalan sangat serius.
“100 dokter yang berpulang ini adalah bukti bahwa pandemi ini berat dan tidak mudah,” ujarnya.
Meski tidak mudah dan berat bukan berarti pandemi ini mustahil dikalahkan. Terlebih saat ini vaksin dengan dikembangkan yang berarti ujung COVID-19 sudah mulai terlihat. “Hilalnya sudah terlihat, kira-kira begitu,” ucap Ridwan Kamil.
Gubernur mengutarakan kunci menangani COVID-19 yaitu dengan gerak bersama pemerintah dan masyarakat sebagai garda terdepan.
“Penanganan pandemi ini harus dua arah, yaitu kebijakan pemerintah yang tepat dan ketaatan masyarakat pada kebijakan tersebut dan kedisiplinan pribadi,” katanya.
Menurut Gubernur, kasus COVID-19 di Jabar secara umum naik turun, namun saat ini cenderung naik seiring pembukaan kegiatan ekonomi yang menurut Kang Emil tidak terelakkan.
“Konsep tarik ulur, buka tutup dan ngegas ngerem terus dilakukan dengan hati-hati dan terukur. Karenanya prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) tidak bosan-bosannya kami sampaikan,” ucap dia.
Gubernur mengajak warga menghargai pengobanan para dokter dan tenaga kesehatan yang gugur dengan disiplin menerapkan COVID-19.
“Hormati pengorbanan lahir batin para doker dan tenaga kesehatan dengan menjauhi penularan covid melalui kedisiplinan diri. Mari disiplin sambil menunggu vaksin,” katanya.
(Ida)