- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Induk Holding BUMN Farmasi (HBF), Bio Farma beserta anggota HBF Kimia Farma, akan mendatangkan dua jenis vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong.
Vaksin ini diperuntukan bagi para buruh dan karyawan swasta, diberikan secara gratis dari masing- masing perusahaan tempat mereka bekerja.
Kedua jenis vaksin tersebut yakni Moderna dengan platform m-RNA didatangkan oleh Bio Farma dan Sinopharm dengan platform inactivated oleh Kimia Farma
Saat ini Holding BUMN Farmasi sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan supply vaksin Gotong Royong bersama Sinopharm dari Beijing China dengan platform in-activated dan Moderna dari Amerika dengan platform mRNA.
"Pengadaan vaksin dari Sinopharm rencananya akan dilakukan oleh anak perusahaan Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk sedangkan pengadaan Moderna dilakukan oleh Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, " kata Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto, Minggu (28/2/2021).
Baca Juga: Usai Pelantikan Bupati/Walikota, Atalia Lantik 5 Ketua TP PKK
Bambang menyatakan dengan adanya program vaksinasi Gotong Royong, diharapkan dapat mempercepat program vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai.
"Vaksinasi (Gotong Royong) ini tidak akan mengganggu jalannya vaksinasi gratis, yang sedang dijalankan oleh pemerintah, " ujarnya.
Menurut Bambang peraturan vaksinasi gotong royong sudah tertuang dalam Permenkes no. 10 tahun 2021, dengan jenis vaksin COVID-19 yang berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi program pemerintah.
Jadi, vaksin untuk program gotong royong tidak akan menggunakan vaksin yang sama dengan yang digunakan untuk program pemerintah.
"Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkannya agar bisa berjalan lancar dan baik, " ucap dia.
Bambang menandaskan sama dengan jenis vaksin untuk pemerintah, vaksin COVID-19 Gotong Royong pun harus mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
Terkait vaksin COVID-19 dari Sinovac, Bio Farma sudah menerima bulk vaksin Sinovac sebanyak 25 juta dosis yang terkirim dalam dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis sudah tiba pada tanggal 12 Januari 2021, dan 10 juta dosis datang pada 2 Februari 2021 yang lalu. Supply bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac ini akan datang secara bertahap sebanyak 140 juta dosis hingga akhir Juli 2021 mendatang.
Bahan baku sebanyak 15 juta dosis sudah selesai seluruhnya diolah di fasilitas fill and finished Bio Farma. Sedangkan untuk bahan baku yang sebanyak 10 juta dosis, sudah mulai diproduksi pada 13 Februari 2021 yang diperkirakan akan selesai pada tanggal 20 Maret 2021.
Dari jumlah yang telah diproses sampai dengan (27/2) sebanyak 20 bets pertama sudah selesai diproduksi. Badan POM sendiri, sudah mengeluarkan lot release untuk 8 bets atau setara 7,2 juta dosis, yang akan didistribusi ke 34 provinsi.
Berdasarkan evaluasi hingga saat ini, semuanya masih terkendali dan berjalan dengan baik sesuai rencana, termasuk pendistribusian ke lokasi-lokasi terluar dan terpencil.
(Ida)
Baca Juga:
Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar