Simbiosis Mutualisme: Sinergi Buruan Sae dan Budidaya Lebah di Kec. Astanaanyar

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau Buruan Sae dan Budidaya Lebah di Kantor Kecamatan Astana Anyar, Jumat (19/3/2021) / Humas Kota Bandung


Bandung, Beritainspiratif.com - Buruan Sae adalah sebuah program urban farming terintegrasi yang di galakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di kota Bandung. melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.

Saat ini Program Buruan Sae telah menjadi salah satu daya dukung untuk menciptakan ketahanan pangan di Kota Bandung yang masif dilaksanakan oleh warga Kota Bandung dengan memanfaatkan lahan sekitar untuk bercocok tanam. 

Namun Buruan Sae yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung kini mampu bersinergi dengan budidaya lebah trigona, sehingga terjadi sebuah Simbiosis mutualisme atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara dua organisme.

Lebah lebah yang ada, mendapatkan makanan dari tanaman yang berada di Buruan Sae. Hal itu membuat tanaman tumbuh lebih baik.Di tempat ini Buruan Sae memanfaatkan lebah trigona.

Secara fisik, lebah trigona ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lebah avis dengan hampir seluruh tubuhnya berwarna hitam. 

Adapun sistem sarang lebah trigona berbentuk gumpalan tidak teratur, berbeda dengan sarang lebah pada umumnya yang membentuk pola segi enam.

Lebah trigona dapat memberikan manfaat dengan berbagai macam produk yang berkhasiat seperti madu, propolis, dan bee polen trigona. 

Berbicara khusus terkait madu trigona, secara umum rasa madu dipengaruhi dengan jenis tanaman yang dikonsumsi lebah.

Baca Juga: Cetak Kader Penghafal Al Qur'an, LBM dan JQH NU Cianjur Gelar Ngaji Pintar

Di kantor Kecamatan Astanaanyar ini berbeda dengan Buruan Sae lainnya. Di sini juga dilakukan budidaya ayam joper.

Ayam ini merupakan hasil perbaikan genetik menggunakan metode grading up, yaitu metode perbaikan genetik ayam dengan menyilangkan ayam ras betina dengan pejantan berupa ayam kampung, ayam bangkok. Ayam pelung, ayam nunukan, ayam nagrak, ayam kedu ayam ayam lokal unggulan lainnya. 

Tak hanya itu, ada juga budidaya Aquaponik, yang menempatkan ikan untuk bekerja sebagai penghasil pupuk untuk tanaman, selain itu ada juga budidaya ikan lele. 

“Pemkot (Pemerintah Kota) mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Astanaanyar ini. Ada budidaya ikan dalam ember, ada lebah trigona, kemudian sayuran,” tutur Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada Humas Kota Bandung usai meninjau Buruan Sae dan Budidaya Lebah di Kecamatan Astana Anyar, Jumat (19/3/2021) 

“Saya lihat upaya ketahan pangan di wilayah ini sudah berupaya baik,” imbuhnya.

Meskipun kegiatan tersebut masih dalam bimbingan dinas terkait, Yana mengapresiasi semangat kewilayah. 

“Masih dibimbing juga dinas terkait. Saya lihat upayanya karena Bandung itu ketergantungan terhadap suplay pangan dengan daerah lainnya. Jadi upaya ketahan pangan itu sangat luar biasa,”katanya.  

Terkait lebah madu trigona, Yana sampaikan sangat bermanfaat bahkan memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. 

Apalagi di masa pandemi Covid-19, madu menjadi salah satu yang layak untuk dikonsumsi manusia sebagai daya tahan tubuh. 

“Di masa pandemi ini bagus, jadi potensinya besar. Mudah-mudahan peternakan lebahnya bisa berkembang di tengan kebutuhan masyarakat terhadap sumber vitamin alami. vitamin C yang ada di lebah ini luar biasa,” jelasnya.  

Sementara itu, Camat Astanaanyar, Syukur Sabar mengatakan perlunya peningkatan peranan dari pemuda. Oleh karena itu, pihaknya merangkul pemuda untuk memanfaatkan Buruan Sae juga buidaya Lebah. 

“Kita rangkul pemuda untuk dibina, siap untuk melakukan inovasi. Kita coba cari pendekatan, saya baca artikel ada lebah yang tidak menyenagat,”katanya.  

Atas hal itu, Syukur pun meragkul unsur akademisi dan komunitas untuk mengkaji lebih dalam mengenai lebah ini. 

“Jadi sebelum ke warga, kita punya dulu. Lebahnya berjalan, bunganya tumbuh sebagai makanannya,” ujarnya.  

Setelah berjalan rutin, ia pun terus memonitoring pemeliharaan, untuk jangka panjangnya nanti.  

“Kita lihat semangat dan minatnya dulu, hingga hasilnya teercapai. Jadi ikut pelatihan, jangan sampai selanjutnya sananya tidak ikut lagi, kan percuma,” ujar Syukur. 

Sedangkan Perwakilan dari Bandung Bee Sanctuary @lebahbandung, Yoga Restu Nugraha menyampaikan, budidaya lebah di perkotaan lebih cocok menggunakan lebah jenis trigona. Lebah ini memang lebih toleran dengan cuaca, lingkungan dan daya tahan tubuhnya baik.  

“Jadi sekaligus simbiosis mutualisme juga untuk menyuburkan. Dengan konteks Buruan Sae ini lebahnya dapat makanan dari situ (sayuran) dan hasilnya yang ada untuk penyuburan maksimal,” katanya.  

“Untuk madu itu menjadi bonusnya, yang penting kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan terjaga,” tambah Yoga. 

Ia menjelaskan, menduplikasi lebah trigona ini cukup mudah. Sehingga sebagai pilot projects di Kecamatan Astana Anyar. 

“Kami dikasih contoh dulu. Di Astanaanyar sebagai pilot project nanti setiap kecamatan itu bisa melihat. Manfaatnya tentu madu juga penyerbukan terhadap tanaman dan menunjang ketahan pangan,” katanya.

“Punya nilai ekonomi. Seliternya bisa sampai Rp500 ribu. Khasiatnya terjamin,” jelasnya.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait