- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengusulkan agar 10 stilasi jejak Bandung Lautan Api menjadi wisata edukasi. Hal itu dilontarkannya usai mengikuti upacara Peringatan Bandung Lautan Api di Balai Kota Bandung, Rabu (24/3/2021).
“Saya mendorong untuk direvitalisasi. Jadi bukan hanya monumen saja, harus ada edukasinya. Kami (DPRD) mohon agar ada tambahan edukasi,” pintanya.
Menurutnya, 10 stilasi bisa menjadi objek wisata sejarah. Ia juga menyarankan untuk dibuatkan jalur sepeda agar masyarakat maupun wisatawan mengetahui kawasan itu.
“Agar warga Bandung mengetahui sejarah. Jadikan wisata sejarah dengan membuat jalur sepeda,” usulnya.
“Jalur sepeda bisa kerja sama dengan hotel, sehingga ada kenangan dengan objek wisata sejarah Bandung Lautan Api,” tambah Tedy.
Baca Juga: Emil Akan Promosikan Wisata Budaya Adat Kasepuhan Ciptagelar Cisolok Sukabumi
Menurutnya, budaya sepeda di masa pandemi ini menjadi daya tarik. Ia katakan, titik yang ada pada stilasi itu menjadi jalur wisata. “Budaya sepada akan menjadi destinasi menarik. Titik itu kita jadikan objek atau wisata, bahkan bisa jadi event atau lomba gerak jalan,” jelas Tedy.
Perlu diketahui, untuk memperingati jejak-jejak peristiwa Bandung Lautan Api yang bersejarah, Bandung Heritage bekerja sama dengan sejumlah pihak pada 1997 membuat 10 stilasi.
Tak hanya persitiwa Bandung Lautan Api, stilasi tersebut juga menunjukkan tempat-tempat yang berkaitan dengan perjuangan merebut kemerdekaan.
Stilasi-stilasi tersebut di antaranya penanda tempat pertama kalinya pembacaan teks proklamasi oleh rakyat Bandung, lokasi persitiwa perobekan bendera Belanda maupun markas para pejuang Bandung Lautan Api.
Berikut lokasi 10 stilasi Bandung Lautan Api:
1. Jalan Ir H. Juanda - Sultan Agung.
Stilasi berada di depan gedung bekas kantor berita Jepang, Domei yang sudah ada sejak tahun 1937.
Menurut catatan sejarah, di kantor berita inilah untuk pertama kalinya teks proklamasi dibaca oleh rakyat Bandung. Kali ini bangunan tersebut sebagai Kantor Bank BTPN.
2. Jalan Braga
Stilasi 2 tepatnya berada persimpangan Jalan Braga dan Jalan Naripan terletak gedung Bank Jabar yang dahulu bernama Gedung Denis.
Di gedung ini, pada Oktober 1945, pejuang Bandung Moeljono dan E. Karmas merobek bendera Belanda.
3. Jalan Asia-Afrika
Stilas 3 berada di depan Gedung Asuransi Jiwasraya di Jalan Asia-Afrika atau di seberang Masjid Raya Jawa Barat.
Dahulu, gedung ini digunakan sebagai markas resimen 8 yang dibangun pada tahun 1922.
4. Jalan Simpang
Stilasi 4 berada di sebuah rumah yang terletak di Jalan Simpang.
Di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan kota Bandung. Perintah untuk meninggalkan kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini. Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya.
5. SD Dewi Sartika
Stilasi 5 tak jauh dari Jalan Oto Iskandar Di Nata - Jalan Kautamaan Istri. Tepatnya di depan SD Dewi Sartika.
6. Jalan Dewi Sartika No.20 (Ciguriang)
Stilasi 6 letaknya pas di Jalan Dewi Sartika No.20 depan toko jam dikawasan pusat pembelanjaan alun alun kota bandung.
7. Belakang Kampus Unpas
Stilasi ini berada di persimpangan Jalan Lengkong Tengah dan Jalan Lengkong Dalam, tepatnya belakang kampus Unpas. Tempat ini dulunya merupakan tempat tinggal warga Indo Belanda.
8. Jalan Jembatan Baru
Stilasi ke 8 berada di Jalan Jembatan baru yang merupakan salah satu garis pertahanan pejuang saat terjadi pertempuran Lengkong.
9. Jalan Asmi
Stilasi 9 berada di SD ASMI, tepat di Jalan Asmi. Bangunan utama gedung tidak banyak mengalami perubahan sampai sekarang. Tempat ini dulunya digunakan sebagai markas pemuda pejuang, PESINDO, dan BBRI sebelum terjadinya peristiwa BLA.
10. Gereja Gloria
Stilasi 10 berada di depan sebuah gereja yang terletak di jalan ini. Gereja yang bernama Gloria, dahulunya merupakan gedung pemancar radio NIROM yang digunakan untuk menyebarluaskan proklamsi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia. Di seberang stilasi inilah, di Taman Tegallega, sebuah tugu kokoh bernama tugu Bandung Lautan Api berdiri.
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar