- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Selama masa pandemi Covid-19, jumlah investor dan nilai transaksi saham dari Jawa Barat, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Pusat Informasi Go Publik (PIGP) Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini mengungkapkan, pada masa pandemi Covid-19 mulai Maret 2020 sampai Mei 2021, investor saham di Jawa Barat tumbuh 219 persen dari 195.138 investor meningkat hingga 407.664 investor.
Sementara nilai transaksi saham selama tahun 2020 tercatat Rp251, 3 triliun dan tahun 2021 hingga Mei sudah mencapai Rp182, 7 triliun.
"Namun bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Jawa Barat, angka ini masih tergolong kecil. Jadi masih ada ruang yang cukup besar untuk jumlah investor Jawa Barat bisa tumbuh, " kata Reza pada, Halal bihalal dan Workshop online via zoom, Jum'at (11/6/2021).
Baca Juga: RS Rujukan Terus Tambah Tempat Tidur, Gunung Bohong Jadi Tempat Isolasi
Menurut Reza, pada tahun 2020 tercatat 101.574 investor saham baru, sedangkan tahun 2021 sampai Mei 129.028 investor baru.
"Sebetulnya di tahun 2020, jumlah investor baru sudah all time high, namun melihat pertumbuhan selama 5 bulan dari Januari sampai Mei 2021, jumlah investor baru tahun 2021 akan menciptakan rekor baru, " ujar Reza.
Investor saham di Jawa Barat sambung Reza, didominasi oleh kelompok usia 18-25 tahun, menyusul usia 26-30 tahun dan usia 31-40 tahun.
Investor terbanyak dari wilayah Bandung Raya (Baraya), dengan pertumbuhan tertinggi ada di kabupaten Bandung Barat. Daerah lain seperti Subang, Ciamis, Cianjur, Garut, indramayu dan Sumedang, juga mengalami pertumbuhan cukup baik.
"Kita sangat gembira karena anak-anak muda mulai berinvestasi saham, investasi di pasar modal. Kita yakin prospek industri pasar modal kedepan sangat cerah, " pungkasnya.
(Ida)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar