BOR RS Rujukan Covid-19 di Jabar Hampir Penuh, Komisi V: Kami Terus Pantau

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Muntammah


Bandung, Beritainspiratif.com - Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Jawa Barat, sudah melampaui ambang batas BOR yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Saat ini rata-rata BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar, sudah mencapai 81,3 persen, padahal WHO menetapkan 60 persen.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Muntammah menuturkan, saat ini tercatat 12.492 pasien inap yang dirawat di rumah sakit rujukan, sedang total tempat tidur yang tersedia 15.365 unit.

Komisi V kata Siti akan terus memantau kebijakan yang diambil oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam penanganan lonjakan covid 19 yang sangat tinggi ini.

"Komisi V telah melakukan rapat secara daring (online) dengan jajaran terkait yang dihadiri Sekda Jabar, Dinas Kesehatan, Labkesda, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD), untuk memantau kebijakan yang diambil oleh Pemprov Jabar dalam penanganan Covid-19 dengan 8.000 kasus per hari, tertinggi yang pernah terjadi, " kata Siti Jumat, (9/7/2021).

Baca Juga: Desa Lambangsari Bekasi Gotong Royong Tangani Covid-19

Ia menyebut bahwa sejauh ini pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya yang cukup maksimal, untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Diantaranya dengan penambahan rumah sakit rujukan termasuk penambahan tempat tidur.

“Seperti di rumah sakit Al Islam dari 190 bed ditambah 40 bed serta dengan membuat tenda darurat. Demikian juga yang ada di kota Bandung, Depok, Bekasi serta beberapa di kota lain," sebutnya.

Menurut Siti, lonjakan keterisian tempat tidur Rumah Sakit di Jawa Barat yang sangat tinggi, disebabkan oleh Covid-19 varian delta yang memiliki kemampuan transmisi atau penularan sangat cepat dibandingkan varian lainnya.

“Bahwa ternyata masyarakat yang terkonfirmasi covid dengan varian delta yang begitu sangat cepat dan memberikan dampak yang sangat cepat juga, ini membuat lapisan masyarakat panik sehingga rumah sakit penuh. Akibatnya BOR meningkat hingga mencapai angka 90 bahkan hampir 100%," tutupnya.

(Ida)

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait