- Pemilu & Pilkada
- 25 Nov 2024
KOTA BANDUNG, Beritainspiratif.com - Terapi plasma konvalesen dinilai dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19. Namun, penerapan terapi tersebut di Jawa Barat (Jabar) masih minim karena stok terbatas. Di tengah peningkatan kasus, para penyintas Covid-19 pun diajak mendonorkan plasmanya.
Untuk mendorong partisipasi penyintas COVID-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menggagas gerakan donor plasma konvalesen dengan tajuk "Aksi Nyata Gerakan Kemanusiaan" di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (13/7/2021).
Plasma konvalesen merupakan bagian darah yang mengandung antibodi penyintas COVID-19, dan hanya boleh digunakan untuk kondisi darurat sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian pada pasien Covid-19.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jabar Dodit Ardian Pancapana yang juga Ketua Panitia Aksi Nyata Gerakan Kemanusiaan mengatakan, permintaan transfusi plasma darah terus meningkat seiring peningkatan kasus COVID-19.
"Data menunjukkan efektivitas pengobatan transfusi plasma konvalesen cukup tinggi yakni hingga 60-90 persen," kata Dodit.
Baca Juga: PT Pyridam Farma Tbk. Prioritaskan Produksi Azithromycin dan D3-1000 Untuk Penderita COVID-19
Antusiasme penyintas COVID-19 untuk berpartisipasi dalam gerakan tersebut tergolong tinggi. Pada hari pertama, sudah ada 22 orang yang mendaftar. Setelah dilakukan skrining, hanya 11 orang masuk tahap pengambilan sampel darah yang akan diuji terlebih dahulu oleh tim PMI Kota Bandung.
Berlandaskan rasa kemanusiaan untuk menolong sesama dan menyelamatkan nyawa, gerakan tersebut diharapkan dapat memantik semua pihak untuk turut serta membantu memenuhi permintaan plasma konvalesen.
Sekretaris PMI Jabar Rudaha mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap gerakan itu dapat menggugah penyintas COVID-19 yang memenuhi syarat untuk mendonorkan plasmanya.
“Kami dari PMI Jabar mengapresiasi kegiatan ini yang diinisiasi oleh Biro PemOtda, semoga terus berlanjut dan menggerakkan organisasi lain untuk melakukan hal yang sama," kata Ruhada.
“Saat ini daftar antrean untuk mendapatkan plasma darah di PMI Kota Bandung sudah 600, sangat tinggi permintaannya," imbuhnya.
(Ida)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar