- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Kondisi ekonomi Indonesia membaik pada kuartal II 2021, ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Meski demikian, perbaikan kondisi ekonomi Indonesia masih lebih lambat pada kuartal II 2021 jika dibandingkan dengan negara lain.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Manoarfa mengatakan, dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi Indonesia ditunjukkan dengan naiknya konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Kenaikan investasi didorong oleh sektor produksi yang mulai bisa beradaptasi dengan pandemi Covid-19.
Sementara, kondisi ekspor dan impor mengalami pertumbuhan dua digit seiring perbaikan kondisi ekonomi secara global. Konsumsi pemerintah juga masih berpotensi bertambah seiring dengan rencana belanja, seperti mempercepat vaksinasi dan mendukung sektor bisnis.
Baca Juga: Digelar 27 Agustus, Bank BRI Sponsor Utama Liga 1 2021/2022
Pada sisi produksi, semua sektor mengalami pertumbuhan positif pada kuartal II 2021. Sektor transportasi tumbuh 25,10%, sedangkan sektor akomodasi tumbuh 21,58%. Dikatakan Manoarfa, relaksasi PPnBM yang diberikan pemerintah telah mendorong pertumbuhan penjualan mobil.
Perbaikan juga terjadi pada sektor tenaga kerja. Jumlah orang yang tidak bekerja karena Covid-19 turun menjadi 1,62% pada Februari 2021. Sebelumnya, pada Agustus 2020, tercatat sebanyak 2,56 orang tidak bekerja karena Covid-19.
Meski data-data tersebut menunjukkan pertumbuhan positif, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih lambat dibandingkan negara-negara lain. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara bahkan mencapai dua digit, seperti Spanyol, Meksiko dan Italia.
"Sejumlah pebisnis menyatakan pemasukan mereka masih dibawah normal saat sebelum pandemi Covid-19," ujar Manoarfa dalam "The 6th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2021" yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Jumat (13/8/2021).
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan juga masih lebih sedikit dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19. Perusahaan-perusahaan masih khawatir tentang perputaran uang bisnis mereka. Kesulitan membayar utang ke bank juga menjadi topik hangat di kalangan pengusaha.
Meski demikian, Manoarfa yakin, pandemi Covid-19 akan membawa perubahan ke arah lebih baik, seperti masa "black death" yang terjadi di Eropa pada 1334-1350. "Black death" membawa perbaikan pada hak dan kesejahteraan pekerja. Pandemi flu spanyol yang terjadi 1918-1919 juga telah mempercepat modernisasi sektor kesehatan.
Manoarfa yakin pandemii Covid-19 juga akan membawa perubahan pada sistem kesehatan usai pandemi kearah lebih baik. Perubahan lain usai pandemi Covid-19 yakni, digitalisasi terjadi dengan cepat dan kondisi alam akan semakin baik.
Untuk bisa bertahan saat pandemi, pebisnis perlu teknologi digital dan meningkatkan kemampuan, seperti kemampuan emosional dan sosial serta penguasaan teknologi.*
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar