Group GoTo Serahkan 50 Unit Oxygen Concentrator ke Pemkot Bandung

Wali Kota Bandung didampingi Sekda Kota Bandung dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi menyaksikan penyerahan bantuan dari Perwakilan Group Goto kepada Ketua FBS, Siti Muntamah di Pendopo Kota Bandung, Senin (23/8/2021) / Foto: Prokopim Kota Bandung


Bandung, Beritainspiratif.com - Dalam rangka membantu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengakselerasi penanganan pandemi Covid-19, Perusahaan Group GoTo (Gojek Tokopedia) Indonesia memberikan bantuan berupa 50 unit oxygen concentrator. Bantuan senilai Rp875 juta diberikan melalui Forum Bandung Sehat (FBS).

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna dan Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi menyaksikan penyerahan bantuan dari Perwakilan Group Goto kepada Ketua FBS, Siti Muntamah. Penyerahan bantuan dilakukan di Pendopo Kota Bandung, Senin (23/8/2021).

VP Government Relation Regional Operation Goto, Muhammad Chairil mengungkapkan, donasi oxygen concentrator ini merupakan salah satu program untuk mempercepat proses penanganan pasien di beberapa rumah sakit yang kekurangan.

"Selama ini yang sudah kami alokasikan untuk didistribusikan secara nasional, ada 1.000 unit. Di Kota Bandung ini menjadi kota pertama yang mendapatkan alokasi sebanyak 50 oxygen concentrator," katanya.

"Jadi sebenarnya kalau pun memang ingin lebih mengakselerasi, kami terbuka untuk kolaborasi lebih lanjut. Tidak hanya dari Kota Bandung, semua kabupaten kota yang ada di seluruh Indonesia siap kami distribusikan jika memang ada permintaan dan kebutuhan untuk itu," lanjutnya.

Baca Juga: BOR Jabar Turun Lagi Jadi 26,60 Persen, Terendah Sejak PPKM Diterapkan

Menurutnya, hal ini juga merupakan salah satu bentuk kampanye "Bangkit Bersama Melawan Pandemi". Pada kampanye ini Goto juga ingin mempercepat proses distribusi oxygen concentrator di seluruh Indonesia.

"Mudah-mudahan oxygen concentrator yang kami sediakan ini bisa bermanfaat, berguna bagi masyarakat dan cukup bisa membantu pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu, Ketua FBS, Siti Muntamah mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk kolaborasi. Karena Pemkot Bandung tidak bisa langsung menerima CSR, sehingga ada pihak ketiga yang digandeng, salah satunya Forum Bandung Sehat.

"FBS adalah support system untuk menjaga tatanan keseimbangan Kota Bandung untuk tetap berada dalam derajat kesehatan yang nyaman buat masyarakat," ujarnya.

Siti mencontohkan, ketika Kota Bandung membutuhkan satu bantuan di luar anggaran pemerintah, FBS turut membantunya.

"Dua tatanan ini yang kemudian melakukan diskusi dengan Bappelitbang. Kemudian kita bisa menjadi salah satu wadah untuk menerima CSR. Seperti tahun lalu saat kita akan membantu non DTKS yang jumlahnya 23.000 orang per keluarga," lanjutnya.

Terkait oxygen concentrator, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memberikan arahan soal pendistribusiannya.

"Ini bukan yang pertama. Insyaallah beberapa pihak ketiga yang lain, yang ingin membantu Kota Bandung pun juga sudah antre," ucapnya.

"Harapannya adalah kalau terjadi emergency, tidak seperti kemarin (banyak yang kehabisan oksigen). Alhamdulillah saya melihat kolaborasi Ini bisa memberikan solusi-solusi yang dibutuhkan," harapnya.

Sedangkan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan tersebut. Apalagi sebelumnya Group Goto juga telah banyak melakukan kolaborasi atas kepeduliannya untuk Kota Bandung.

"Pergerakkan warga Kota Bandung, baik personal, individu, corporate, komunitas, termasuk para pengusaha, sangat luar biasa," ucapnya.

"Sampai sekarang masih mendapat bantuan baik berupa APD, oksigen, bahkan bantuan yang bersifat sembako masih terus masuk dan didistribusikan. Ini menunjukkan warga Kota Bandung memiliki karakter gotong royong, guyub, kebersamaan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, di Kota Bandung telah terjadi penurunan kasus Covid-19, namun demikian kewaspadaan adalah keniscayaan.

"Kalau dulu suplai berkurang, demand meningkat. Kalau sekarang berbalik, ketersediaan sangat memadai, permintaan semakin berkurang," katanya.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan ini bisa mengundang yang lain untuk bisa terus berkontribusi supaya situasi dan kondisi penanganan pandemi Covid-19, khususnya dalam kebutuhan oksigen itu bisa lebih maksimal," harapnya.

RV/-

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait