- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Tim mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (FTUI) membuat inovasi ToothBites, pasta gigi yang dibuat menyerupai permen. Toothbites dibuat dengan menggunakan teknik enkapsulasi dengan lapisan luar berbahan sodium alginate yang mudah pecah di dalam mulut serta aman untuk dikonsumsi.
ToothBites menggunakan bahan alami seperti ekstrak (Cymbopogon nardus) sebagai perasa dan antibakteri serta charcoal berbasis tempurung kelapa (Cocos nucifera) sebagai agen pemutih. Selain praktis, ToothBites juga menggunakan wadah botol plastik berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang dapat didaur ulang.
Inovasi ini digagas oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang terdiri dari lima orang mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2019, yaitu Christina Angel Mutiara, Ahmad Gumilang, Felicia Fransius, Ryan Rafi Rustamadji, dan satu orang mahasiswa Teknik Bioproses 2019, Theresia Evelyn Octaviany.
Inovasi ini dibuat sebagai wujud kepedulian mereka terhadap kurangnya kesadaran masyarakat serta keterbatasan waktu dalam merawat kesehatan mulut dan gigi. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi berlubang dengan persentase 88,8%.
Tingginya angka penduduk yang memiliki masalah gigi berlubang ini disebabkan oleh intensitas sikat gigi yang rendah pada tiap individu. Hanya 2,8% penduduk Indonesia yang menggosok gigi dua kali sehari.
“Kesadaran masyarakat yang rendah terhadap pentingnya sikat gigi sebanyak dua kali sehari terjadi bukan tanpa alasan. Beberapa di antaranya adalah rasa malas yang sudah mengakar dalam masyarakat serta beberapa orang lebih memprioritaskan kegiatan atau kesibukan lain dibandingkan menyikat gigi,” ujar Christina selaku ketua tim.
Baca Juga: Pegawai Swalayan di Kota Bandung 100 Persen Sudah Divaksin
Salah satu anggota tim, Gumilang, menambahkan bahwa berbagai inovasi, baik pada pasta maupun sikat gigi, telah dilakukan beberapa perusahaan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menggosok gigi. Salah satu contoh konkretnya adalah penggunaan varian rasa pada pasta gigi. Namun, inovasi ini belum sepenuhnya berhasil, ditunjukkan dengan masih banyak masyarakat yang tidak menyikat gigi dua kali sehari di dua tahun belakangan ini.
“ToothBites juga ingin mengajak masyarakat untuk memiliki kebiasaan menyikat gigi sebanyak minimal dua kali dalam sehari. Sehingga, slogan yang kami angkat adalah “two bites, two times a day”,” ujar Gumilang.
Kata “TwoBites” merujuk kepada penggunaan ToothBites yang hanya perlu digigit sebanyak dua kali untuk mengeluarkan pasta gigi di dalamnya. Sementara itu, “TwoTimes A Day” menggambarkan penggunaan dua tablet ToothBites untuk menyikat gigi dua kali sehari.
Keunggulan ToothBites dari segi ekonomi, adalah harganya yang relatif tidak mahal dan memiliki target pasar yang luas serta penggunaan bahan yang terjangkau. Produk ini juga dapat meningkatkan kesadaran menggosok gigi masyarakat di Indonesia. Harapannya, dengan menggunakan produk yang penggunaannya efisien, proses menggosok gigi semakin singkat sehingga meminimalisasi sikap malas dalam menggosok gigi.
Selain itu, implementasi teknik enkapsulasi serta penggunaan wadah yang dapat didaur ulang diharapkan dapat mengurangi limbah plastik dari bungkus pasta gigi. Dari aspek pemberdayaan manusia, penggunaan berbagai bahan alami yang melimpah di Indonesia dapat memajukan perekonomian masyarakat kecil seperti petani.
Saat ini, ToothBites sudah memasuki tahap produksi dan selanjutnya siap untuk dipasarkan melalui sistem prapesan pertama dari tanggal 21–31 Agustus 2021. Prapesan dapat dilakukan melalui tautan bit.ly/POToothBites. Untuk info mengenai prapesan berikutnya dapat dilihat melalui kanal Instagram @toothbites.id.
“Kami berharap ToothBites dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui menyikat gigi. Selain itu, kami juga berharap ToothBites dapat menjadi wadah bagi kami sebagai mahasiswa Teknik Kimia dan Teknik Bioproses, untuk berkontribusi dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah kami dapatkan,” ujar Christina dilaman resmi UI.
Yanis
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar