- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Initiatif industri 4.0 telah memunculkan lahirnya berbagai perusahaan startup di Indonesia. Hadirnya perusahaan startup memberikan dampak positif bagi perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan di tanah air.
Namun, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta founder startup decacorn Indonesia, Nadiem Makarim mengatakan bahwa 90 % startup mengalami kegagalan.
Menyadari akan fenomena tersebut, dosen serta peneliti SBM ITB, Taufik Fathurrohman Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA bersama dengan praktisi manajemen risiko, Arief Karna S.Si,MSM, BCCS,. Meluncurkan buku “ Manajemen Risiko Untuk Startup” yang merupakan hasil penelitian dari SBM ITB dan diterbitkan oleh Kompas.
“Risiko adalah hal yang terjadi baik positif maupun negatif di masa depan yang tidak pasti, di dalam bisnis kita selalu mengalami kondisi ketidakpastian,” ucap Sudarso dalam peluncuran buku manajemen risiko untuk startup yang dilaksanakan pada Kamis, (11/11/2021).
Baca Juga: Ridwan Kamil Imbau Kepala Daerah di Jabar Siaga 1 Hadapi Musim Hujan
Sudarso memaparkan, saat ini antusiasme masyarakat dalam membangun startup cukup tinggi, akan tetapi potensi kegagalan juga tinggi karena lingkungan bisnis yang tidak pasti, sehingga manajemen risiko perlu untuk diterapkan.
Dalam buku Manajemen Risiko Untuk Startup juga dijelaskan bahwa, manajemen risiko telah diterapkan di berbagai sektor dan industri serta telah efektif untuk pengelolaan risiko negatif yang dihadapi perusahaan. Melalui buku tersebut juga dipaparkan terkait manajemen risiko di perusahaan startup secara teoritis maupun praktis. Sudarso mengatakan, dengan penerapan manajemen risiko yang baik di perusahaan startup, diharapkan tingkat resiko kegagalannya akan berkurang atau ter mitigasi.
“ Bagaimana kita mempertahankan nilai existing dan memitigasi risiko negatif yang ada,” ucap Sudarno yang tergabung dalam kelompok keahlian risiko bisnis dan keuangan, SBM ITB.
Dalam peluncuran buku tersebut, juga dihadiri oleh beberapa panelis seperti, Dr. Hilman Palaon ( Vice president of financial service and inclusion Gojek), Alfred Boediman, Ph.D ( Director, Kejora Capital & Adjunct Professor of Chicago Booth School of Business), dan Arief Karna S.Si,MSM, BCCS ( praktisi dan dosen manajemen risiko), serta dibuka oleh Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Tri Agung Kristanto.
“Buku ini banyak memberikan informasi dan hal yang menarik,” kesan Tri terhadap buku Manajemen Risiko Startup. Menurut Tri, Buku yang ditulis oleh dosen SBM ITB ini selalu memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru di setiap halamannya.
Selain itu, Hilman Palaon mengungkapkan, buku ini menjadi bacaan wajib bagi para entrepreneur yang ingin membangun startup. “Bacaan wajib bagi para entrepreneur yang ingin memulai startup serta para pembaca umum yang ingin memulai startup,” imbuhnya.
Hillman menambahkan, dalam buku Manajemen Risiko Untuk Startup ini juga menjelaskan risiko yang perlu diperhatikan oleh bisnis startup, sehingga Hilman berharap melalui buku ini ikut berkontribusi dalam melahirkan startup decacorn baru asal Indonesia. “ Semoga bisa berkontribusi untuk menciptakan decacorn asal Indonesia selanjutnya,” ucap Hilman.
Untuk mendapatkan buku Manajemen Risiko Untuk Startup, sudah bisa dibeli langsung melalui gerai serta website Kompas.
(IST)
Baca Juga:
Presiden Anugerahi Bintang Jasa 300 Nakes yang Meninggal Tangani Covid-19
Pemkot Bandung Sebar 500 Wifi Gratis untuk Balai RW, Masjid dan Taman
Hari Pahlawan, Wali Kota Bandung Resmikan Tugu Perjuangan Bandung Timur
Tim Bappenas RI Kunjungi Kelurahan Sukamiskin Kota Bandung
Penjelasan DLH Jabar Terkait Operasional TPK Sarimukti
Berbasis Web, Kota Bandung Miliki Peta Batas Wilayah Hingga Tingkat RT