Bulog Divre 3 Jabar: Jelang Ramadhan dan Idul Fitri Kebutuhan Pokok Aman

Kepala Bulog Divre 3 Jabar Faisal saat memberikan keterangan di Bandung, Rabu (16/3/2022) / Humas Pemdaprov Jabar


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Stok kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri terbilang aman. Kepala Bulog Divre 3 Jabar Faisal menyebutkan, mulai dari beras hingga kebutuhan pokok lain sudah berada di gudang bulog kabupaten kota se-Jabar.

"Seperti beras misalnya, stok kita mencapai 105 ribu ton dan itu sudah tersebar di gudang bulog kabupaten kota. Gudang bulog kita di seluruh Jabar itu ada 145 unit" ujar Faisal di Bandung, Rabu (16/3/2022).

Menurut Faisal, stok beras Bulog itu didapat dari penyerapan petani, dan harganya saat ini relatif stabil.

"Harga beras relatif stabil, dan sekarang kita sudah menyerap dari petani sekitar 200 ton. Tapi itu belum seluruhnya, karena panennya masih spot-spot. Diperkirakan puncak penyerapan terjadi di akhir Maret hingga Juni," ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Mobil Listrik Pertama Dirakit di Indonesia

Untuk minyak goreng, Faisal menyebutkan stok di gudang bulog saat ini mencapai 275.000 liter dan sudah didistribusikan ke kabupaten kota sesuai permintaan dari Dinas Perdagangan.

"Polanya oleh dinas itu ada yang didistribusikan ke pasar, ada pula yang ke kecamatan. Untuk sementara jatah per orang saat ini empat liter per warga, dengan harga tertinggi 14 ribu per liter " terangnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan, Kelurahan Kebon Gedang Gelar P2WKSS

Faisal menambahkan, Bulog akan terus kerjasama dengan pihak distributor untuk pengadaan minyak goreng agar stok terpenuhi

Faisal juga menyinggung soal stok daging. Menurut Faisal, Bulog Jabar sudah menyediakan sekitar 300 ton daging kerbau. Kemudian daging sapi juga disediakan stok yang aman.

"Nanti bisa berubah tergantung kebutuhan sesuai permintaan pasar" tegasnya.

Di samping itu Bulog juga menyediakan kebutuhan pokok yang masuk kategori komersil Bulog dengan harga khusus. Menurut Faisal kebutuhan komersil Bulog itu dipasarkan secara mobile dan ada juga yang melalui permintaan dari pemerintah daerah hingga ke tingkat kecamatan. 

(Ida)

Baca Juga:  

Berita Terkait