- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
BERITAINSPIRATIF.COM - Hari raya Idul Adha atau disebut juga Hari raya Qurban, adalah momentum untuk mengenang peristiwa qurban yang diawali oleh dua hamba Allah yang sholeh melaksanakan perintah Allah SWT.
Nabi Ibrahim a.s. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengurbankan putra kesayangannya. Ismail, a.s. melalui mimpi. Nabi Ibrahim a.s, dalam dialognya seperti yang dilukiskan dalam bahasa yang sangat indah dan menyejukkan di dalam al-Qur’an surat Ash-Shafaat:102: “…….Ibrahim berkata:
“Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”
ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar” (QS. Ash-Shafaat [37]:102).
Baca Juga: Pesan Presiden RI Pada HUT Ke-77 Bhayangkara: Kekuatan Polri Besar, Gunakan dengan Benar
Peristiwa detik-detik yang sangat menegangkan tersebut, saat Ismail sudah dibaringkan untuk dilakukan penyembelihan seperti yang dikisahkan, ternyata kemudian bukanlah Ismail yang tersembelih, melainkan atas kekuasaan dan kebesaranNya, tiba-tiba Allah SWT mengganti dengan seekor gibas besar yang dibawa oleh malaikat jibril.
Makna Berkurban
Sejak peristiwa itu, penyembelihan qurban merupakan suatu tindakan penundukan dan penguasaan kecenderungan-kecenderungan hewani dalam diri manusia itu sendiri yang dalam bahasa agama disebut al-nafsu al-ammârah dan al-nafsu al-lawwamah, yakni keinginan-keinginan rendah yang selalu mendorong atau menarik manusia ke arah kekejian dan kejahatan.
Prof Ahmad Rusdiana, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan dalam situs UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengatakan paling tidak terdapat tiga pembelajaran dari peristiwa tersebut yakni:
Pertama;
Ibadah qurban mengandung aspek ilahiah, di samping aspek insaniah. Dalam aspek insaniah (sosial) adalah menumbuhkan kekentalan persaudaraan (silaturrahim) dan meningkatkan protein dalam rangka mendorong semangat pengabdian kepada Allah dan sesama manusia lainnya.
Kedua;
Makna lain dari berqurban adalah upaya mereformasi diri sendiri dengan jalan menyembelih serta membunuh watak dan tabiat hewaniyah yang kita miliki, seperti: mau menang sendiri, tamak dan rakus serta bakhil, gila kekuasaan, ambisi yang tidak terekendali, sombong dan arogansi, iri hati dan dengki, tidak mau mendengar kritikan dan nasehat, dan lain-lain sebagainya dari segala sifat yang tidak terpuji.
Ketiga;
Seseorang dituntut berkorban, baik harta, jabatan dan kedudukan, bahkan jiwa sekalipun dan nilai pengorbanan tidak dilihat dari kuantitas, tetapi dari niat dan kualitas ketulusan dan keikhlasan.
Baca Juga: Emil: Pemotongan Hewan Kurban di Masjid Salman ITB Bisa Jadi Percontohan
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Riau, Ahmad Supardi Hasibuan mengatakan menyembelih hewan qurban mengilhami bahwa secara fisik adalah menyembelih binatang yang hendak diqurbankan, tetapi secara non fisik adalah menyembelih sifat-sifat kebinatangan yang melekat pada setiap diri yang berqurban, seperti sifat serakah, mau menang sendiri, menindas yang lemah, dsbnya.
Sifat-sifat kebinatangan tersebut, secara simbolis disembelih oleh orang yang berqurban, sehingga sifat tersebut terlepas dan dilepaskan dari diri yang berqurban. Dengan demikian, lahir diri baru, individu baru, dan bahkan masyarakat baru, yang bersih dari sifat-sifat kebinatangan.
“Inilah makna terpenting dari pelaksanaan ibadah qurban yang dilaksanakan oleh umat Islam setiap tahun. Ibadah ini sebenarnya ibadah kuno, tetapi merupakan ibadah yang relevan masa dahulu, relevan masa kini, dan bahkan relevan masa yang akan datang, ujar Ahmad Supardi.
Selain itu yang paling penting dalam memaknai ibadah qurban adalah niat berkurban yang harus diperbaiki oleh peserta qurban yakni keiklasan karena Allah SWT dan bukan karena ria. Semata-mata hanya ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dan Qurban akan diganti oleh Allah SWT dengan balasan berkalilipat. Aamiin YRA.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom
-Penjelasan Bappelitbang dan DPRD, Terkait Kenaikan Insentif RT dan RW Kota Bandung
-GRATIS Selama 3 Bulan, Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung 32 Menit
-INSPIRATIF! Bhabinkamtibmas yang Sukses, Kurangi 2 Ton Sampah Organik/Hari di Kota Bandung
-Kemendikbud Tegaskan Wisuda Sekolah Tak Wajib Bagi TK Hingga SMA
-Sukamiskin Melaju ke Lomba Kelurahan Tingkat Nasional
-DPRD Kota Bandung Setujui Cabut Perda Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, Posyandu Masuk LKK
-Perjalanan Sukamiskin Jadi Kelurahan Terbaik Tingkat Jawa Barat 2023