- Polhukam
- 15 Oct 2024
BERITAINSPIRATIF.COM - Ajang Miss Universe Indonesia merupakan kontes kecantikan populer yang menghadirkan wanita-wanita inspirasional dari berbagai daerah. Umumnya mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti dokter, engineer, hingga aktivis sosial.
Tahun ini, alumni Sekolah Farmasi ITB, Alya Zahira, S.Farm., berhasil menorehkan prestasi di kontes kecantikan bergengsi ini. Alya terpilih menjadi finalis Miss Universe Indonesia mewakili DKI Jakarta.
Dia juga masuk ke babak 10 besar dan mengalahkan puluhan peserta lainnya.
Kecintaannya dalam dunia pageant sejak dulu, memotivasinya untuk terus mencoba hingga akhirnya mendapatkan predikat tersebut.
Sebagai seorang lulusan ilmu farmasi, Alya memahami betul bahwa bidang kesehatan sangat esensial dalam meningkatkan kualitas hidup. Ia bercita-cita untuk bisa memberdayakan kesehatan yang layak di kalangan wanita-wanita Indonesia terutama dalam mengadvokasi pencegahan stunting.
Alya menyadari bahwa cantik dari penampilan saja tidak cukup. Seorang wanita harus juga memiliki aura kecantikan dari dalam. Dalam mewujudkannya, ia berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial salah satunya Fempire.
Fempire adalah komunitas yang mewadahi wanita-wanita Indonesia untuk berkembang menjadi sosok pemimpin melalui pelatihan-pelatihan self improvement.
Baca Juga: Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin Lulus Pascasarjana UNAIR
Melalui program ini, ia berharap dapat memotivasi wanita-wanita di luar sana untuk menjadi pribadi yang lebih independen dan memiliki visi karier yang cemerlang.
Akan tetapi, dia pun mengakui bahwa membangun character development tidaklah mudah.
Pada awalnya dia mengatakan bahwa dia merupakan sosok yang pemalu. Kepercayaan dirinya tumbuh seiring berjalannya waktu, saat dia bergabung dalam tim bola basket putri.
Saat itu dia dan timnya beberapa kali mendapatkan juara dari berbagai macam pertandingan, di antaranya National Swiss Championship 2nd Place 2017, Juara 1 3x3 Yogya Competition 2018, dan masih banyak lagi.
“Terlibat dalam bola basket telah memberi saya banyak pelajaran hidup yang tak ternilai, hingga membentuk saya menjadi orang seperti saya hari ini,” kata Alya dilansir laman resmi ITB.
Sikap gigihnya makin tumbuh ketika ia berhasil melewati masa-masa menantangnya selama mengejar gelar sarjana di Sekolah Farmasi ITB. Ia menyadari bahwa perjalanan pendidikannya selama ini mengantarkannya menjadi pribadi yang lebih adaptif dan toleran.
Dia pun mengaku bangga menjadi lulusan IT, karena berhasil mengajarkannya dalam merangkul keberagaman dari teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah.
Ia sangat termotivasi untuk bisa menginspirasi wanita-wanita Indonesia menjadi lebih tangguh. Ia berharap bahwa pengalaman dan latar belakangnya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas terutama dalam meningkatkan kualitas kesehatan.