- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengapresiasi penanganan sampah di Kelurahan Sukamiskin di tengah Pemerintah Kota Bandung memberlakukan darurat sampah akibat terbakarnya TPA Sarimukti.
Sebagaimana diketahui sesuai edaran Gubernur Jawa Barat darurat sampah ini berlaku sejak 24 Agustus hingga 24 September 2023.
Dikatakan Tedy pihaknya sangat berterima kasih kepada RW 10 Sukamiskin yang sudah mengupayakan penanganan sampah ditengah darurat sampah melalui penggalian tanah dan dinilainya sangat positif.
“Ini hal yang perlu kita angkat dan izin saya akan buat konten untuk di share ke warga-warga yang masih mempunyai lahan, tentu bisa melakukan seperti halnya di RW 10 Sukamiskin ini,” ungkap Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan saat meninjau penanganan sampah di RW 10 Kelurahan Sukamiskin, Kamis (31/8/2023).
“Disinipun ada mesin pencacah yang sudah digunakan sejak 2017. Sudah 6 tahun ini sebagai contoh sebagai mesin pencacah yang bisa bertahan lama,” tambah Tedy.
Baca Juga: Darurat Sampah BAWA BERKAH bagi Kampung Takakura RW 09 Sukamiskin
Dipantau Beritainspiratif.com di lapangan, Tedy Rusmawan juga mendapatkan informasi dari Ketua RW 10 Adi Permana, saat ini RW 10 tengah memesan mesin pencacah yang bisa menjadi bubur seharga Rp3 Juta.
“Karena saya memperoleh informasi bahwa mesin pencacah tersebut harganya relatif lebih murah dibanding mesin Gibrik dari Banyumas, harganya murah itu,” lanjutnya.
“Ini menarik untuk level Pemkot. Jika jumlah RW di Kota Bandung sekitar 1.600 RW dikali Rp3 juta, ya relatif murah sekitar Rp5-6 milyar untuk kondisi darurat sekarang,”ujarnya.
“Jika dibandingkan dengan mesin Gibrik dari Banyumas itu harga seperangkatnya Rp1,2 Milyar. Dengan kapasitas per harinya kalau tidak salah sekitar 20-30 ton per hari,” tuturnya.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Buka Pendaftaran Seleksi CALON ASN Mulai 17 September 2023
Baca Juga: Besok Sudah Dibuka! Inilah Aturan Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti
Dikesempatan yang sama Ketua RW 10 Sukamiskin Adi Permana menyampaikan bahwa upaya penanggulangan darurat sampah di wilayahnya adalah kesepakatan bersama dengan seluruh warga.
“Kami melakukan penggalian lobang untuk sampah organik. Tiap tiap RT disediakan sebanyak dua lobang dikali 5 RT total seluruhnya 10 lobang. Sedangkan luas masing-masing adalah 1x1 meter dengan kedalaman 2 meter,” ungkap Ketua RW 10 Sukamiskin.
“Kami simpan sampah organik berlapis tanah, lalu diberikan mol, agar sampah tidak bau dan nantinya jadi pupuk penyubur lahan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Satgas RW 10 Sukamiskin menyampaikan di wilayah kami terdapat permasalahan dalam penggunaan area tersebut, yakni adanya komplain dari warga atas penggunaan lahan untuk sampah organik.
Terkait dinamika tersebut Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyampaikan bahwa untuk kebaikan memang sering muncul pro dan kontra.
“Insya Allah Pak RW 10 dan Bu Lurah Sukamiskin yang senantiasa hadir ditengah-tengah masyarakat dapat menyelesaikan masalah ini,” ungkap Tedy.
“Kami menyarankan agar membuat surat saja ke DSDABM Kota Bandung, dengan tembusan ke DPRD Kota Bandung dan BBWS yang ada di Cipamokolan. Nanti institusi itu akan melakukan survey ke lapangan,” pungkasnya.
Diakhir kesempatan Camat Arcamanik Willy Yudia Laksana menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Ketua DPRD Kota Bandung yang memberikan perhatian di tengah-tengah upaya kami menyelesaikan sampah disituasi darurat ini.
“Paling tidak selama 2 minggu terakhir ini kita semua di kewilayahan menggerakan semua potensi yang ada termasuk pemikiran, tenaga dan berbagai hal dalam menangani darurat sampah ini,” ujar Camat Arcamanik.
“Tentu arahan-arahan Ketua DPRD tadi, menjadi modal spirit, motivasi kami disela-sela kita berjibaku dalam menangani persoalan sampah di kewilayahan ini,” tutupnya.
Baca Juga: Kolaborasi Pemprov dan PWI Jabar Sukses Selenggarakan UKW di 8 Daerah
Usai kunjungan ke RW 10 Sukamiskin Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan didampingi Camat Arcamanik dan Lurah Sukamiskin Farida Agustini juga meninjau Kampung Takakura kawasan bebas sampah (KBS) yang telah menerapkan Program Kang Pisman dan mendapat penjelasan dari Ketua RW 09 Sukamiskin Dandan.
Untuk diketahui bahwa 14 RW dari 17 RW yang ada di Kelurahan Sukamiskin telah melakukan pemilahan sampah organik, sehingga di masa darurat sampah wilayah Sukamiskin ini melakukan pengolahan sampah melalui Program Kang Pisman.
Adapun dalam penerapan Program Kang Pisman terdapat berbagai metoda yang digunakan meliputi Takakura, biopori, bata terawang, drum komposter, lobang komposter, loseda, magot hingga biodigister. Selain itu juga di wilayah ini terdapat beberapa Buruan Sae, Waste to Food, ternak ayam, ikan dan lainnya hingga RW 01 yang tidak lagi membuang sampah ke TPS.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom
-SUKAMISKIN Juara 2 Lomba Kelurahan Tingkat NASIONAL Tahun 2023
-Inilah 12 Media Online Peraih Penghargaan AMSI Awards 2023
-Pemkot Bandung Larang Warga Buang Sampah ke TPS dan Sungai Mulai 24 Agustus
-Kondisi TPA Sarimukti Berangsur Membaik
-Darurat Sampah Membawa Berkah bagi Kampung Takakura RW 09 Sukamiskin