- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
BERITAINSPIRATIF.COM - Memahami akar masalah yang menjadi pemicu muncul dan beredarluasnya hoaks di tengah masyarakat di media sosial, sama pentingnya dengan upaya pencegahan melalui strategi pengecekan fakta selama ini. Selain itu cara pandang terhadap hoaks sebagai simptom atau gejala - bukan sebagai penyakit seperti yang diyakini banyak pihak selama ini, juga merupakan titik tolak untuk membangun strategi yang lebih komprehensif dalam mengatasi hoaks saat ini maupun di masa mendatang.
Hal itu menjadi benang merah yang mengemuka dalam Diskusi Kelompok terarah atau FGD bertema “Mengawal Demokrasi Indonesia dalam Pemilu 2024 dengan Mencegah dan Mengantisipasi Menyebarnya Misinformasi dan Disinformasi”. Kegiatan yang dihelat oleh Masyarakat Anti Fitnah Indoensia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) - yang tergabung dalam Koalisi Cek Fakta. Kegiatan FGD yang diikuti dua puluh lima peserta dari berbagai asosiasi profesi dan komunitas lintas agama dan keyakinan, juga lembaga penyelenggara dan pengawas Pemilu yang berlangsung di El Royale Hotel Bandung pada Rabu (4/10) lalu.
Baca Juga: Garut Penerima Insentif Fiskal Tertinggi di Indonesia
Menurut Adi Marsiela, Koordinator Koalisi Cek Fakta, upaya mengatasi hoaks saat ini membutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak, baik dari kalangan komunitas maupun asosiasi profesi. Masing-masing komunitas dan asosiasi memiliki persimpangan informasi yang beragam dan bisa menjadi salah satu cara pencegahan produksi dan distribusi hoaks. FGD yang dilangsungkan di Bandung merupakan rangkaian kegiatan serupa yang digelar di 10 wilayah di Indonesia. Melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat menggali akar masalah hoaks sekaligus mendokumentasikan potensi dari peserta yang mewakili komunitas dan asosiasi profesi dalam upaya mereka menghadapi hoaks. Lebih jauh Adi berharap dengan diatasinya hoaks di masa Pemilu 2024, maka akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perhelatan politik lima tahunan mendatang.
Baca Juga: Pemberlakuan FACE RECOGNITION, Pakar Unpad: Hati-hati Data Pribadi
Hal senada diunggkapkan oleh Puji F. Susanti selaku ketua tim Community Outreach Program Cek Fakta Mafindo. Menurut Puji, melalui FGD kita akan memahami dan mengetahui insight langsung dari peserta terkait berbagai isu hoaks yang kerap mereka alami, cara menyikapinya, hingga berbagai pengalaman peserta dalam mengatasi hoaks. Pengalaman komunitas dan asosiasi dalam mengantisipasi dan melakukan pencegahan hoaks, dapat dijadikan bahan untuk merancang program edukasi anti hoaks sekaligus membangun strategi pencegahan hoaks yang lebih komprehensif.
Hadir dalam pembukaan FGD, Muhammad Anshari selaku Project Officer program Cek Fakta Mafindo. Menurut Aan, salah satu tujuan diselenggarakannya FGD untuk mengedukasi peserta tentang kerentanan yang ditimbulkan oleh hoaks menjelang, pada saat berlangsungnya Pemilu 2024 maupun setelah dilangsungkannya pesta demokrasi itu. Pihak-
pihak yang kerap menjadi sasaran hoaks bukan hanya komunitas dari kalangan minoritas, tetapi juga Lembaga penyelenggara dan pengawas Pemilu.
Di akhir kegiatan yang dihadiri Muhammad Anshari selaku Project Officer program Cek Fakta Mafindo, para peserta FGD dengan antusias menyampaikan beragam usulan rencana aksi yang akan dikolaborasikan dengan Koalisis Cek Fakta, mulai dari kegiatan pelatihan Cek Fakta, Kelas Prebunking, hingga edukasi literasi digital. Untuk meneguhkan kolaborasi antara Koalisi Cek Fakta dengan peserta FGD melalui pembubuhan tandatangan dan pesan dalam deklarasi bersama.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom
-Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024
-ITB Buka Lowongan CPNS Dosen Sebanyak 87 Formasi Tahun 2023
-Forum RT RW Kelurahan Margasari Juara Turnamen Tenis Meja Se Kota Bandung
-Catat! Ada Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Kota Bandung, Laporkan Kesini
-Lowongan Kerja Kemenag! Batas Usia 65 Tahun, Cukup Daftar via ONLINE