Pesan ASPIKOM Jabar pada Pelantikan Pengurus AMSI Periode 2024 -2028

Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Jawa Barat, Ani Yuningsih menjadi narasumber pada pelantikan pengurus AMSI Jabar periode 2024-2028 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024) / Foto: AMSI Jabar


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Jawa Barat, Ani Yuningsih mengaku merasa bangga bisa diundang di acara seminar Jabar Digital Conference 2024, yang bertajuk “Strategi Komunikasi di Ranah Digital Berbasis Fakta”.

Acara seminar ini di selenggarakan AMSI Jabar bersamaan dengan agenda pelantikan para pengurus AMSI Jabar periode 2024-2028 yang dihadiri berbagai unsur praktisi, akademisi di bidang jurnalistik, bertempat di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024).

Dalam pandangannya sebagai akademisi, Ani mengatakan bahwa peran perusahaan media terutama para asosiasi dan organisasi pers harus terus dapat berkelanjutan untuk memastikan penyebaran informasi yang sehat dan benar sampai kepada masyarakat.

Baca Juga: Pengurus AMSI Jabar Periode 2024-2028 Dilantik, Siap Sinergi untuk Jabar!

“Kami ingin AMSI bisa bekerjasama lebih jauh dalam pendidikan ilmu dan SDM, khususnya untuk mahasiswa di prodi jurnalistik, ASPIKOM ini pabriknya yang nanti akan menjadi praktisi jurnalis. Selain itu, besarnya tantangan di era jaman teknologi yang sangat cepat dan pesat ini, butuh fondasi yang benar-benar kuat untuk menopangnya," kata Ani.

Ani menyampaikan bahwa peluang dan tantangan kerjasama dengan para rekan media dapat segera terwujud. Ia juga menyoroti bagaimana mematangkan cara untuk menangkal potensi-potensi soal berita bohong (hoax).

Baca Juga: TPA Sarimukti Kembali KRITIS, Inilah 3 Rencana Strategis Pemkot Bandung Kurangi Sampah!

“Kita semuanya ingin menciptakan media yang memproduksi konten yang menyehatkan, mencerdaskan dan membangun potensi yang dampaknya positif kepada masyarakat. Namun disisi lain juga penting ditekankan terutama soal attitude, sikap, maupun moralnya. Jadi, anda bukan harus pinter saja tidak cukup itu,” ucapnya.

"Pengetahuan banyak, jago menulis, tapi jika kehebatan itu digunakan untuk hal yang tidak baik, tentu sangat merugikan nantinya. Bukan idealisme, kita harus faham tentang kejadian di hulu seperti apa, ada yang perlu dan bisa diajak duduk bersama, diselesaikan dengan para akademisi, praktisi, dan user atau dalam hal ini adalah pemerintah, kita harus implementasikan konsep tridharma atau pentahelix," imbuhnya.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(YI) 

Berita Terkait