- Pemerintahan
- 14 Mar 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf berharap Sekolah Rakyat bisa berdiri di tiap kabupaten/kota. Untuk Jawa Barat, ia menargetkan bisa dibangun 30 Sekolah Rakyat. "Satu kabupaten satu Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul dalam Rapat Koordinasi dan Sosialiasi Sekolah Rakyat Provinsi Jawa Barat di Sekretariat Daerah Pemkab Bogor, Kamis (13/3/2025).
Ia mengatakan anak yang menjadi sasaran Sekolah Rakyat diutamakan yang berasal dari keluarga miskin dan berdomisili di dekat Sekolah Rakyat. Lalu, indikator miskinnya akan ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Warga miskin yang desil satu di sekitar situ dulu," ujarnya.
Gus Ipul mengatakan sekolah ini akan memiliki konsep asrama. Sehingga, bila anaknya masih SD, maka orang tuanya bisa menengoknya sewaktu-waktu.
"Desil satu paling miskin ekstrem dengan ukuran tertentu," katanya.
Baca Juga: 53 Lokasi SEKOLAH RAKYAT Siap Selenggarakan Pendidikan Mulai Tahun Ajaran 2025-2026
Ia menuturkan pemerintah akan memastikan sekolah ini gratis. Mulai dari asrama, baju, peralatan sekolah, dan keperluan lainnya akan ditanggung negara.
"Ke depan diharapkan jenjang pendidikannya SD, SMP, SMA," katanya.
Ia menargetkan tiap jenjang memiliki kapasitas 300-500 siswa. Sehingga, satu Sekolah Rakyat memiliki sekitar 1.000 murid.
"Akan dimulai tahun ini dengan melihat situasi dan kondisinya," katanya.
Gus Ipul saat ini mengaku sedang konsolidasi dengan bupati dan wali kota. Ia meminta kepada para kepala daerah yang memiliki aset dan tanah agar diusulkan menjadi Sekolah Rakyat.
"Kita akan periksa mana yang memenuhi kriteria, Insya Allah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini," katanya.
Baca Juga: Tahun Ini, 30 SEKOLAH RAKYAT akan Berdiri di Jawa Barat
Adapun untuk Jawa Barat, ia berharap memiliki 30 Sekolah Rakyat yang berdiri di tiap kabupaten/kota.
"Nanti provinsi juga memiliki sendiri satu atau dua," katanya.
Untuk kurikulum Sekolah Rakyat, ia mengatakan akan sama dengan kurikulum sekolah unggulan. Tapi, hal ini masih dalam pembahasan lebih lanjut.
"Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan," katanya.
Gus Ipul juga menargetkan pada tahap awal akan didirikan 200 Sekolah Rakyat. Separuh dibangun pemenrintah dan separuhnya lagi dibangun swasta.
"Lagi kita konsolidasikan, termasuk Kabupaten Bogor salah satu yang prioritas," ujarnya.
Baca Juga: MUDIK MOTOR GRATIS dengan Kereta Api Dibuka! Simak Jadwal Berangkat & Rutenya!
Ia menyebutkan sejumlah keunggulan Sekolah Rakyat. Diantaranya akan menerapkan pendidikan karakter dan bela negara, kombinasi kurikulum nasional dan internasional, dan pendampingan paska lulus.
"Fokus memutus transmisi kemiskinan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyambut baik rencana pendirian Sekolah Rakyat. Sebab, kemiskinan juga bersifat kultural.
"Saya sambut baik sekolah ini," kata Dedi.
Menurutnya, anak seorang pengemis bisa jadi nantinya juga akan ikut menjadi pengemis. Karena itu, perlu ada integrasi sekolah.
"Masuk akademi militer, masuk akademi angkatan udara," katanya.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Bantuan untuk Masjid dan Mushala Hingga Rp50 Juta, Begini Caranya!
Ia mengatakan salah satu langkah yang akan dilakukannya sebagai gubernur Jawa Barat dengan merevolusi pendidikan. Di antaranya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih pagi.
"Dari budaya nongkrong sampai jam 12 malam menjadi budaya tidur jam 9 malam," katanya.
Lalu ia juga ingin agar sekolah favorit harus diisi 20 persen siswa dengan kemampuan akademik yang biasa. Sehingga, bisa mengubah siswa yang bodoh dan malas menjadi pintar dan rajin.
"Agar tergerek, guru favorit mengajar orang miskin agar menjadi siswa favorit," katanya.
Sekolah Rakyat merupakan sekolah gratis dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya.
"Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa," ucap Gus Ipul
Gus Ipul juga menjelaskan sistem pendidikan di Sekolah Rakyat akan setara dengan sekolah umum, mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Ini berarti, Sekolah Rakyat tidak dipungut biaya alias gratis, dengan asupan gizi yang terjamin.
Mensos Gus Ipul juga menjelaskan beberapa perbedaan mendasar antara Sekolah Rakyat dan sekolah umum lainnya.
Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk siswa dari keluarga miskin yang berprestasi dan akan menerapkan sistem boarding school dengan pembinaan 24 jam di lingkungan yang kondusif.
Kurikulumnya mengombinasikan standar nasional dan internasional, serta menekankan pendidikan karakter, kepemimpinan, dan bela negara.