- Pemerintahan
- 14 May 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan belasungkawa atas musibah ledakan amunisi yang menyebabkan 13 orang meninggal.
Ledakan itu terjadi saat upaya pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025).
"Kami atas nama Pemprov Jabar menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya empat anggota TNI dan sembilan warga sipil dalam musibah kecelakaan pemusnahan amunisi tak terpakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut," ujarnya.
KDM -- sapaan akrab Dedi Mulyadi -- mengungkapkan rasa prihatin dan mendoakan semua amal ibadah korban diterima di sisi Allah SWT.
"Semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap SPMB 2025 Jenjang TK, SD dan SMP di Kota Bandung Dimulai!
Ia juga mengajak masyarakat Jabar memanjatkan doa bagi para korban yang meninggal dengan mengirimkan doa.
Untuk diketahui, pada Senin (12/5/2025) pagi terjadi ledakan amunisi dimana menyebabkan 13 orang meninggal terkena pecahan amunisi.
Empat orang meninggal dari anggota TNI adalah Kolonel Antonius Hermawan, Mayor Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan.
Sementara warga sipil antara lain Iyus Ibing, Erus Setiawan, Iyus (Cimerak), A Toto, Endang, Ipan, Anwar, Agus, dan Dadang.
Baca Juga: Wow...Putra Gubernur Jabar KDM Lamar Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Stadion GBLA
Kunjungi keluarga korban, KDM berikan Santunan Rp50 Juta
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman dan Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan mengunjungi keluarga korban tewas di RSUD Pameungpeuk, pada Selasa, (13/5/2025).
Di hadapan keluarga korban, Dedi menyampaikan sejumlah janjinya.
Di lokasi tersebut, pria yang akrab disapa KDM sempat berbincang dengan sejumlah keluarga korban, dan menyampaikan akan memberikan santunan.
Baca Juga: Layanan 24 Jam Gangguan Lampu PJU dan PJL di Kota Bandung, Laporkan Kesini
Dikutip ANTARA, kepada wartawan Dedi menjelaskan, bahwa dirinya berkomitmen untuk menanggung biaya kehidupan dan pendidikan anak dari para korban ledakan.
"Untuk anak-anaknya yang belum menikah, itu menjadi tanggungjawab gubernur. Mereka pendidikannya, kehidupan sehari-harinya, biar nanti kami yang mengambil alih tanggungjawab itu," ungkap Dedi.
KDM juga mengatakan, Pemprov Jawa Barat juga akan memberikan uang santunan sebesar Rp 50 juta per korban, kepada keluarganya. Uang itu untuk biaya pemulasaraan jenazah.
"Nah itu langkah-langkah yang kita berikan. Nilai perorangan Rp 50 juta. Untuk yang sekolah, sampai kuliah," ujar KDM.