- Inspiratif
- 21 Jun 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menjemput tiga calon mahasiswa baru asal Sumatera Barat yang berhasil masuk ITB melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yakni Devit Febriansyah (18) dan Nauli Al Ghifari (18), siswa SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
Mereka bertiga diterima di ITB berkat beasiswa KIP-Kuliah dan prestasi akademik yang membanggakan, meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.
Kisah Haru dan bahagia dirasakan Devit yang diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) dan merupakan satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos SNBP tahun ini.
Orang tua Devit, yakni Julimar dan Doni Afrijal, bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan harian tidak menentu.
Hingga warga satu kampung harus bergotong royong untuk membantu biaya keberangkatan Devit kuliah ke Bandung melalui iuran sukarela.
"Penduduk sekampung di Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang telah patungan uang untuk bantu Devit masuk ITB dapat hadiah produk Paragon satu Mobil dari Bu Nurhayati Subakat pendiri Paragon," tulis Akun Instagram @santosoim tanggal 15 Juni 2025 .
Kisah inspiratif dari Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dari pemuda yang bernama Devit Febriansyah ini juga didorong berkat bantuan patungan dari warga sekampung.
"Tak disangka, perjuangan kolektif tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari pendiri PT Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat," tulis akun media sosial @dediarianto.
Video yang diunggah akun Instagram @santosoim memperlihatkan momen mengharukan ketika warga Malalak yang sebelumnya iuran demi membantu Devit melanjutkan pendidikan, kini mendapatkan balasan manis.
Pendiri PT Paragon, Nurhayati Subakat memberikan hadiah berupa satu unit mobil untuk warga malalak.
"Ini sebagai bentuk penghargaan atas solidaritas dan gotong royong yang mereka tunjukkan," ungkap Nurhayati Suibakat.
Dalam wawancara sebelumnya, ia menyebut bahwa biaya untuk berangkat ke Bandung sempat menjadi kendala, namun dukungan warga desa membuat impiannya menjadi nyata.
Langkah Nurhayati Subakat ini menjadi simbol dukungan dunia usaha terhadap pendidikan dan semangat kolaborasi masyarakat. PT Paragon, yang dikenal sebagai perusahaan di balik merek kosmetik seperti Wardah dan Emina, memang kerap terlibat dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan anak muda.
"Kisah Devit menjadi pengingat bahwa ketika satu kampung bersatu untuk masa depan generasi muda, keajaiban bisa terjadi," tutupnya.
Devit juga berhasil meraih beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, untuk biaya pendidikan sekaligus bantuan hidup bagi mahasiswa dari kelompok ekonomi kurang tetapi punya prestasi.
Devit tidak saja membanggakan keluarga, lolosnya Devit ke ITB juga jadi kebanggaan warga kampungnya, hingga warga memberikan bantuan mulai dari Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.
Selain itu Rektor ITB Prof Tata juga menyerahkan beasiswa dari PT Paragon Technology and Innovation untuk Devit berupa laptop dan uang senilai Rp 5 juta sebagai biaya transportasi Devit ke Bandung.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Jalan Rusak, PJU Mati, hingga Kirmir Jebol di Kota Bandung Laporkan ke Nomor Ini!
-Catat! Warga yang Buang Sampah di Jalan Kota Bandung Bisa Dijerat Hukum
-Kota Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika
-Wow Kereen! Kota Bandung Miliki Destinasi Baru 'Lembur Katumbiri', Ini Daya Tariknya
-Tata Cara Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan
-13 Pemain Tinggalkan PERSIB BANDUNG Terakhir Sang Predator Top Skor David da Silva
-8 Koperasi Merah Putih Percontohan di Indonesia, Ini Keunggulannya!
-Pemerintah Umumkan Pembukaan Pendaftaran 7 SEKOLAH KEDINASAN Tahun 2025, Simak Jadwalnya!