Perjalanan Wisudawan Termuda Unpad, Dava Adila Lulus Sarjana Kedokteran Usia 19 Tahun

Dava Adila Syuaib lulus Sarjana Kedokteran dalam usia 19 tahun dan tercatat sebagai wisudawan termuda dalam Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang IV Tahun Akademik 2024/2025. (dok. Kanal Unpad/Foto: Dadan Triawan)


BERITAINSPIRATIF.COM - Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Arief S. Kartasasmita, melantik 2.035 wisudawan pada Upacara Wisuda Universitas Padjadjaran Gelombang IV Tahun 2024/2025 yang digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa 5 Agustus 2025.

Dalam wisuda acara tersebut, Rektor Unpad memberikan apresiasi khusus kepada wisudawan termuda, berasal dari Program Sarjana, yaitu Saudara Dava Adila Syuaib, dari Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran angkatan 22, yang lulus di usia 19 Tahun 10 Bulan 23 Hari.*

Dava mengungkapkan bahwa motivasi terbesarnya dalam menyelesaikan studi berasal dari keinginan untuk membahagiakan orang tua.

“Saya ingin bisa cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga. Karena pada akhirnya, rumah adalah tempat ternyaman,” tuturnya dilaman resmi Unpad.

Baca Juga: Daftar Wisudawan Terbaik Unpad Gelombang IV Tahun 2024/2025, Termuda 19 Tahun

Dava menceritakan perjalanan akademik yang terbilang berbeda dengan teman seusianya. Ia menempuh jalur pendidikan akseleratif sejak dini, dimulai dari masuk Sekolah Dasar satu tahun lebih awal, dan melanjutkan program percepatan saat di bangku Sekolah Menengah Atas. Dengan langkah tersebut, Dava mampu menyelesaikan studi sarjananya dua tahun lebih cepat dibanding rata-rata mahasiswa.

Dava memilih Unpad sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. Menurutnya, kualitas institusi adalah hal utama dalam menentukan tempat belajar.

“Unpad memiliki kredibilitas yang tak perlu diragukan lagi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya percaya bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan fasilitas yang memadai akan mendukung proses akademik saya,” ujar Dava.

Tak hanya unggul dalam bidang akademik, Dava juga aktif menyuarakan aspirasi mahasiswa. Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah ketika ia berhasil menyampaikan aspirasi mahasiswa bidang kesehatan secara langsung kepada DPR RI, khususnya Komisi IX.

“Itu adalah momen yang sangat mengesankan bagi saya. Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change. Bisa menyampaikan aspirasi ke pembuat kebijakan merupakan tanggung jawab dan kehormatan besar,” ungkap Dava.

Baca Juga: Gelaran Akbar KSTI 2025 Dorong Transformasi Ekonomi Berbasis Sains dan Teknologi

Sebagai mahasiswa rantau, Dava menyadari pentingnya menjaga semangat dan menjaga ikatan emosional dengan keluarga sebagai sumber kekuatan. Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya yang masih berjuang menyelesaikan studi.

“Semua orang pasti punya hambatan, tapi jangan lupa sesekali istirahat dan minta doa restu dari orang-orang tercinta di rumah. Niscaya semua akan dimudahkan,” pesannya.

Setelah lulus, Dava akan melanjutkan tahap pendidikan profesi sebagai koasisten dokter. Ia berencana menggali pengalaman terlebih dahulu sebelum menentukan jenjang pendidikan berikutnya, termasuk kemungkinan melanjutkan studi ke program spesialis.

Universitas Padjadjaran turut bangga atas prestasi yang diraih Dava. Kisah perjalanannya menjadi cerminan bahwa usia muda bukan penghalang untuk berkarya dan memberi dampak.

Semoga langkah Dava dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkembang, mengabdi, dan memberi manfaat bagi masyarakat.*

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

Berita Terkait