- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Majalengka, Beritainspiratif.com – Kandidat Bupati Majalengka, Maman Imanulhaq , prihatin dengan masih banyaknya warga Majalengka yang belum memiliki fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK ) yang layak dan memenuhi standar kesehatan.
“Dari 197 ribu warga Majalengka yang berada di bawah garis kemiskinan, masih banyak yang belum mempunyai MCK. Mereka ada yang buang air besar di tanah atau di sungai,”kata Maman Imanulhaq dalam dialog interaktif yang disiarkan langsung Radio Republik Indonesia (RRI) Cirebon Rabu pagi (9/5).
Dalam dialog berdurasi 30 menit itu, Maman Imanulhaq didampingi calon wakilnya, Jefry Romdony. Mereka berdua bergantian memaparkan visi,misi dan program kerja serta menjawab pertanyaan dari para pendengar.
Kang Maman, sapaan akrab Maman Imanulhaq, menuturkan banyaknya warga Majalengka yang tak memiliki kakus yang ‘sehat’, menunjukkan kemunduran baik dari sisi agama, ekonomi maupun budaya. “Ini yang membuat kami miris” ujarnya.
Keprihatinan Kang Maman memang beralasan. Data menunjukkan, sampai saat ini masih terdapat 1.449 rumah tangga yang membuang air besar ke lubang tanah dan 570 rumah tangga membuang tinja ke kebun atau tanah lapang.
Secara keseluruhan jumlah warga Majalengka yang buang hajat sembarangan cukup besar karena masih terdapat 77.065 Kepala Keluarga (KK) yang, meski punya fasilitas MCK, mengalirkan ‘kotoran’-nya ke sawah atau sungai.
Selain soal MCK, Kang Maman juga menyoroti tentang layanan kesehatan di Majalengka yang jauh dari memadai. Dia mengatakan, untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pemerintahan yang dipimpinya nanti akan membangun beberapa rumah sakit.
“Kami juga akan menggratiskan kamar rawat inap kelas tiga untuk rakyat miskin,” katanya.
Dialog interaktif tersebut ternyata mendapat perhatian warga Majalengka. Sejumlah warga, diantaranya dari Jatiwangi dan Sumberjaya, mengajukan pertanyaan seputar penciptaan lapangan kerja dan pengembangan pariwisata.
Terkait pembukaan lapangan kerja, calon bupati, Jefry Romdony mengatakan, ke depan pihaknya akan mempermudah perijinan bagi investor yang mengembakan usaha di Majalengka. Dengan demikian bakal banyak pencari kerja yang terserap di sektor swasta. “Kalau mengharapkan pekerjaan di pemerintahan saja kan terbatas,” katanya.
Jefry juga mengakatan para pengusaha akan diwajibkan memprioritaskan para pekerja asal Majalengka. “Orang Majalengka jangan hanya jadi penonton,” katanya.
Di penghujung program Kang Maman menegaskan kembali komitmenya untuk mensejahterakan rakyat Majalengka.
“Kami hadir bukan untuk menjadi pemimpin atau raja. Kami hadir untuk menjadi pelayan. Politik kami adalah politik kesejateraan bagi masyarakat,” ujar aktivis anti korupsi yang juga mantan anggota DRR RI itu.
(Yones)