Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Puncak Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2022 Tingkat Nasional digelar di kawasan Gunung Merapi Sleman, Selasa (26/4/2022) dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Peringatan HKB merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan sebagai bangsa, khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, sehingga dibutuhkan peran aktif dan partisipasi seluruh pihak pentaheliks (pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media).

"Masyarakat bukan hanya sebagai objek saat terjadi bencana, tapi juga harus bertindak sebagai subjek," ungkap Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Pendopo Bupati Sleman, Senin (25/4/2022).

Baca Juga: Gempa M 4,8 Guncang Sukabumi, Dirasakan Hingga Garut dan Pangandaran

Sementara itu untuk Kota Bandung dalam peringatan HKB, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan bahwa warga Kota Bandung harus memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana. Karena secara geografis, Kota Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar.

Warga Kota Bandung harus memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana. Karena secara geografis, Kota Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar.

"Kita tentu harus siap, karena Kota Bandung memiliki kerawanan terhadap bencana. Tetapi mudah-mudahan bencana tidak terjadi," ujar Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat menghadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa (26/4/2022). 

Yana menuturkan, kesiapsiagaan bencana perlu dibangun sejak dini dan dimulai dari lingkungan terkecil. Kesiapan masyarakat menghadapi ancaman akan menentukan risiko dan dampak bencana. 

"Kita semua perlu mengingkatkan kesadaran dan kewaspadaan bencana seluruh lapisan masyarakat. Tentu dengan mengedukasi seluruh lapisan masyarakat sehingga memiliki ketangguhan keluarga serta berkontribusi dalam pencegahan," tutur Yana.

Baca Juga: Arus Mudik Tol Satu Arah: Pemudik dari Bandung ke Jakarta Tak Bisa Lewat Tol

Pada peringatan tersebut juga digelar simulasi tentang penggunaan kentongan dalam keadaan darurat.

Perlu diketahui arti bunyi kentongan, seperti, pembunuhan (1 kali ketukan), perampokan (2 kali ketukan), kebakaran (3 kali ketukan), bencana alam (4 kali ketukan), pencurian hewan (5 kali ketukan), dan keadaan aman (5 kali ketukan). 

Acara peringatan ini juga dihadiri oleh sejumlah komunitas, organisasi masyarakat, dan relawan. Mereka di antaranya yaitu Forum RW, Human Initiative Rescue, Pokdarkamtibnas, Team Badak, Rescue Senikom Mitra Polri, Tagana, Pemuda Pancasila, Relawan Damkar dan FKPPI serta KNPI.

Kepala Bidang Program Human Initiative Rescue, Bustan Arief menyambut positif tentang kesiapsiagaan bencana ini.

"Kita dukung kegiatan seperti ini. Begitu juga kita siap untuk membantu pemerintah di saat membutuhkan," pungkasnya. 

(RV)

Baca Juga:

TONTON VIDEO-VIDEO BERITAINSPIRATIF