Foto: Humas Kota Bandung
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan duka cita atas wafatnya dua bobotoh saat menyaksikan laga Persebaya Surabaya vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat 17 Juni 2022 lalu.
Pada Sabtu, 28 Juni 2022, Yana bertakziah ke rumah Asep Ahmad Solihin (29) di Gang TVRI, Cibaduyut, Kota Bandung.
Ia berharap, peristiwa ini menjadi pelajaran. Kata Yana, di sisi lain ini merupakan euforia karena sudah dua tahun lebih Bobotoh tidak bisa menonton langsung tim kesayangannya bertanding di Kota Bandung.
“Mari doakan almarhum meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Juga doakan agar Persib bisa menjalani kompetisi pramusim ini dengan baik dan menjadi juara. Sehingga bisa jadi hadiah untuk semua,” kata Yana.
Baca Juga: Ditertibkan! Jalan Wastukancana Tidak Boleh Jadi Area Pemasangan Reklame
Terkait pelaksanaan pertandingan berikutnya di Stadion GBLA, Yana menyebut Pemkot Bandung akan mengikuti sepenuhnya rekomendasi dari aparat keamanan dan kesiapan panitia penyelenggara.
Ia berharap, euforia kerinduan terhadap Persib Bandung diiringi dengan ketertiban bersama. Pemkot Bandung akan terus melakukan evaluasi terkait peristiwa ini,
“Ini euforia, kita mengerti dua tahun enggak ada pertandingan. Pasti semua bobotoh, kita semua, ingin menyaksikan secara langsung, tapi kalau kita tertib, menaati aturan, kondusif, mudah-mudahan bisa lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Ade Fahrudin Rozi selaku perwakilan keluarga Asep Ahmad Solihin menjelaskan, kabar wafatnya Ahmad ia dapat pada Jumat 17 Juni 2022 pukul 23.00 WIB malam.
“Kita telusuri semua ke rumah sakit dan dapat kabar (meninggal) jam 1 malam. Katanya di RS Sartika Asih. Setelah itu keluarga langsung ke sana semua,” terang Ade.
Ia juga menjelaskan, Asep adalah seorang Bobotoh sejati. Saat laga pembuka Persib di Piala Presiden 2022 menjamu Bali United, Ahmad pun datang ke stadion.
“Ia menabung untuk beli tiket nonton Persib,” katanya.
Sebagai informasi, jenazah Asep Ahmad Solihin dimakamkan di pemakaman keluarga pukul 09.00 WIB, hanya beberapa meter dari rumah duka di Gang TVRI, Cibaduyut.
Selain Ahmad Solihin, korban lainnya yaitu Yusup Sopiana. Ia merupakan bobotoh asal Bogor.
Baca Juga: Senam Jabar Juara dan Bedas Pecahkan Rekor Muri
Baca Juga: Tosari Kabupaten Pasuruan Resmi Jadi Kecamatan Bhineka Tunggal Ika
Sementara itu, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar juga bertakziah ke rumah duka Ahmad Solihin di Gang Blok TVRI, RT 02/03, Cibaduyut Kota Bandung, Sabtu 18 Juni 2022.
Ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ahmad Solihin saat menonton pertandingan Persib vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat 17 Juni 2022 lalu.
“Ini yang kita tidak terprediksi. Dan rasanya tidak mungkin, karena tiket kita hanya bikin 15.000 (tiket). Kita pun sudah menyiapkan layar lebar, ada 4 di luar,” kata Umuh.
Umuh juga memastikan, Ahmad datang dengan membawa tiket. Ia menyebut pria ini sebagai Bobotoh sejati.
“Ini yang namanya Bobotoh sejati. Setia. Tetapi, karena sudah penuh, dia memaksa ke dalam. Keterangan dari keluarganya pun, Ahmad datang dalam kondisi kurang sehat,” terangnya.
Umuh berpesan, kejadian yang menimpa Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup perlu menjadi catatan bagi seluruh bagian dari Persib Bandung.
Kali ini, antusiasme berlebihan karena bisa menyaksikan Persib bertanding lagi di Kota Bandung, menjadi faktor kuat terjadinya peristiwa ini.
“Kita ambil langkah dan saya sampaikan terima kasih kepada Polda Jabar dan Polrestabes Bandung karena pengamanan sudah luar biasa,” kata Umuh.
Umuh meminta, para Bobotoh yang tidak memiliki tiket untuk jangan datang ke stadion dan menyaksikan lewat televisi saja. Ini merupakan upaya pencegahan terulangnya peristiwa serupa.
Ia berharap, ke depannya semua pihak tidak saling menyalahkan karena peristiwa ini. Justru sebaliknya, peristiwa ini bisa menjadi evaluasi diri bersama-sama.
“Tidak ada oknum Bobotoh karena semua bobotoh sejati dengan segala cara. Yang saya sayangkan adalah mereka yang tidak punya tiket, namun memaksa masuk," keluhnya.
"Saya berpesan, kalau tidak punya tiket ya nonton di televisi saja. Mungkin lebih leluasa dan lebih nyantai di TV. Daripada berdesakan, terus nanti ada korban lagi,” harapnya. **
(Yanis)
-TONTON VIDEO-VIDEO BERITAINSPIRATIF