Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti usai pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil guna membahas pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri atau RSPTN Unpad di kampus Jatinangor di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (27/7/2022) lalu. (Foto: Dadan Triawan)*
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil atau Emil merestui pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjadjaran di kampus Jatinangor. Sebagai dukungan, Emil melalui Pemprov Jabar akan memberikan hibah untuk mendukung pembangunan RSPTN.
“Secepatnya kita akan rapatkan dengan Bappeda terkait angka dan jadwal,” ungkap Emil dilaman resmi Unpad saat menggelar pertemuan dengan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta Tim Pengembangan RSPTN Unpad di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (27/7/2022) lalu.
Emil mengatakan, selain berencana memberikan hibah, ia pun mengusulkan pembangunan RSPTN ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) secara penuh. Hal tersebut dilontarkan usai mendengar presentasi tim pengembangan RSPTN mengenai rencana pembangunan gedung rumah sakit yang sebagian menggunakan skema KPBU.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kukuhkan Pengurus PWRI Jabar 2022 - 2027
Dalam presentasi yang disampaikan Ketua Tim Pengembangan RSPTN Unpad Prof. Ace Tatang Hidayat, pembangunan RSPTN Unpad akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menggunakan skema hibah Pemprov, sedangkan tahap kedua menggunakan skema KPBU.
Lebih lanjut Prof. Ace memaparkan, RSPTN Unpad berada di lingkungan strategis. Berada di antara Jalan Raya Provinsi Bandung-Sumedang dan gerbang tol Cisumdawu di Jatinangor, RSPTN Unpad dapat menjadi rumah sakit rujukan bagi 34 rumah sakit di wilayah Kabupaten Bandung, Garut, Cirebon, hingga Tasikmalaya.
“Ini akan mengurai kepadatan rujukan di RSHS,” kata Prof. Ace.
Untuk itu, Emil berencana untuk bertemu dengan para calon investor untuk mendukung pembangunan RSPTN Unpad dengan skema KPBU. Ia optimistis banyak calon investor yang tertarik untuk menjalin kerja sama KPBU untuk membangun rumah sakit tipe B ini.
“Kenapa saya optimistis, karena saya sudah tanya ke perbankan, bisnis saat ini yang paling disukai adalah rumah sakit. Karena itu, kita bisa usulkan 100 persen KPBU sehingga bisa bangun lebih cepat,” imbuhnya.
Pada pertemuan tersebut, Emil juga mendorong agar RSPTN Unpad selain mengembangkan pusat unggulan stunting, infeksi, dan trauma, juga dapat memenuhi penyediaan fasilitas untuk penyakit jantung dan stroke di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, baru 30 persen dari rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas untuk penyakit jantung dan stroke.*