Ketua DPRD Kota Bandung, Plh Wali Kota Bandung dan Kepala DLH KOta Bandung usai menyerahkan LOSEDA kepada para peserta dalam acara Talkshow Sosialisasi Kang Pisman untuk Sub Wilayah Kota (SWK) Karees yang digelar di di Pendopo Kota Bandung, Minggu 11 Juni 2023. / HUmas Kota Bandung
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota Bandung gencar mensosialisasikan Pengelolaan sampah Kang Pisman. Setelah menggelar Sosialisasi Kang Pisman di SWK Gedebage, SWK Ubermanik dan SWK Bojonegera, kali ini Pemerintah Kota Bandung kembali menyelenggarakan acara Talkshow Sosialisasi Kang Pisman untuk Sub Wilayah Kota (SWK) Karees yang digelar di di Pendopo Kota Bandung, Minggu 11 Juni 2023.
Hadir dalam Sosialisasi Kang Pisman di SWK Karees, 4 Camat di wilayah Karees meliputi Batununggal, Kiaracondong, Lengkong dan Regol, kemudian 28 orang Lurah di wilayah Karees serta 232 Ketua RW.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengapresiasi dan memberikan acungan jempol terhadap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menangani sampah selama ini. Terlebih, Pemkot Bandung selalu berupaya menggandeng partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menangani sampah.
"Kami dari DPRD Kota Bandung mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan. Permasalahan ini harus diselesaikan oleh kita bersama," ujar Tedy.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Cabut Aturan Wajib Pakai Masker
Ia juga berharap, kegiatan sosialisasi Kang Pisman ini dapat diselenggarakan lebih masif. Menurutnya, ini bisa menjadi salah satu upaya penanganan sampah di Kota Bandung agar tidak terlalu bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
"Pertama, kegiatan ini harus dilakukan secara masif. Kedua, kita harus bersama-sama dalam menangani permasalahan sampah ini," ujar Tedy.
Baca Juga: Pasca Dilantik, Baznas Berikan Bimtek Kepada UPZ Forum RT RW Kota Bandung
Senada dengan Tedy, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebut penerapan Kang Pisman adalah salah satu upaya meminimalisir sampah agar tidak dibuang ke TPA.
"Prediksi kami, TPA Sarimukti yang sudah overload, paling lama bisa kita gunakan sampai 2025. Setelah itu apa? Tentu, penanganan sampah sejak saat ini perlu dilakukan," ujar Ema.
Meski begitu, Ema optimis penanganan sampah di Kota Bandung dapat dilakukan. Ia berkaca pada contoh kawasan yang telah berhasil menangani masalah sampah.
Seperti misalnya di RW 12 Maleer atau di RW 02 Cipamokolan, Kota Bandung.
"Contohnya sudah ada. Tidak perlu jauh-jauh. Di RW 12 Maleer atau RW 02 Cipamokolan. Saudara kita sendiri. Jadi, mari Bapak-Ibu, kita belajar dari yang terdekat," ajaknya.
Baca Juga: Sosok Ketua RW Inspiratif di Kota Bandung, RW 12 Maleer Bagikan 290 Kompos se SWK Karees
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudi Prayudi mengingatkan, wilayah atau kawasan yang sukses menerapkan Kang Pisman cenderung tidak mengalami masalah saat terjadi penumpukan sampah. Seperti misalnya saat pasca Idulfitri beberapa waktu lalu.
Selain itu, Dudi juga menyampaikan saat ini 55 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang sempat mengalami penumpukan pasca Idulfitri, kini semuanya sudah normal.
Meski begitu, kata Dudi, hal ini bukan berarti penanganan sampah selesai.
"Kita tidak bisa berleha-leha. Sebab TPA Sarimukti sudah overload. Jadi, mari terapkan Kang Pisman. Seperti sama-sama diketahui, daerah yang menerapkan Kang Pisman tidak terpengaruh apa-apa saat terjadi penumpukan sampah kemarin," kata Dudi.**
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
-Inilah 6 Kelurahan Terbaik di Kota Bandung, Sukamiskin Melaju ke Tingkat Provinsi
-Catat! Inilah Jadwal dan Syarat PPDB di Kota Bandung 2023 untuk SD-SMP
-Pemkot Bandung Layani Pembuatan NIB di Seluruh Kecamatan, Simak Jadwalnya!