Fachriza Andhika Putra sebagai peraih IPK tertinggi pada Wisuda Oktober ITB 2023 / Foto: Dok. Humas ITB
Dia pun mengaku pada masa pandemi COVID-19, merupakan fase yang cukup sulit dia hadapi karena kuliah harus berlangsung secara daring. Namun, ia bersyukur karena akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali menghadiri kuliah offline dan menciptakan momen-momen berharga bersama teman-teman dan himpunan mahasiswa.
“Sebenarnya saya cukup sedih karena setelah TPB ada pandemi sehingga kuliah berlangsung online. Tapi di satu sisi bersyukur dikasih kesempatan untuk ngalamin kuliah offline lagi dan akhirnya ada momen-momen memorable lagi sama temen dan himpunan,” lanjut Dhika.
Ketika ditanya tentang reaksinya saat diumumkan sebagai peraih IPK tertinggi, Dhika mengaku cukup terkejut karena tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya. Ia mengatakan, “Overall ngerasa bangga sih karena dari awal masuk sebenernya targetnya untuk bisa lulus pun sudah cukup.”
Ia menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lainnya. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan masa kuliah sebaik mungkin, karena ITB dianggap sebagai miniatur Indonesia, tempat di mana kita dapat mengejar banyak nilai dan pengalaman berharga dalam hidup.
“Manfaatkan masa kuliahnya sebaik mungkin, karena banyak yg bilang ITB itu miniatur Indonesia, jadi sebisa mungkin cari values sebanyak mungkin di masa kuliah, mau itu cari temen, cari relasi, cari duit, cari pacar, cari ilmu, cari masalah, cari jati diri, semua ada di ITB,” pesan Dhika.
Saat ini Dhika sudah bekerja sebagai Process Engineer Trainee di Schlumberger (SLB), ia menyampaikan bahwa ia sangat terbuka untuk melakukan studi lanjut di masa depan untuk bisa berkontribusi lebih ke dunia Industri.